Beda Perlakuan: Saat Pimpinan Korupsi Vs Bawahan Korupsi
4 min readPerilaku dobel anggaran pada salah proyek pekerjaan pavingisasi salah satu desa di Kabupaten Gresik, yang ditutup dengan ending penggunaan potongan hasil pungutan liar PTSL alokasi desa sekira 25 ribu perbidang hingga ending menggunakan uang kerukunan antar desa yang dipegang oleh otoritas Bendahara Asosiasi Kepala Desa
Oleh Track Pemdes
Team Investigasi dan Reportase Korupsi Pemerintahan Desa
Guru kencing berdiri, Anak kencing Berlari. Adakah salah satu pameo sarkasme untuk pengibaratan yang tidak patut untuk ditiru, tapi pantas untuk digunakan sebagai salah satu deskripsi dan pengandaian deviasi yang muncul pada perilaku sosial dan pelaksanaan yang menyimpang berikutnya pada praktek perilaku organisasi.
Tidak patut ditiru
Sebut saja perilaku dobel anggaran (yang terkena audit, tanpa hukuman dan diselesaikan kekeluargaan dengan aparat penegak hukum) pada salah proyek pekerjaan pavingisasi salah satu desa di Kabupaten Gresik, yang ditutup dengan ending penggunaan potongan hasil PTSL alokasi desa sekira 25 ribu perbidang hingga ending menggunakan uang kerukunan antar desa yang dipegang oleh otoritas Bendahara Asosiasi Kepala Desa,
Jika sebelumnya orang tua kencing berdiri, anak kencing berlari, maka jangan dalahkan bila Anak Berpolah, Bapak Kepradah.
Kakak iri dengan saweran adik
Catatan ini muncul pasca salah satu Kepala Desa yang iri (sebut saja sang Kakak yang sempat diperiksa terkait plengsengan) dengan perlakuan saweran saat satu Kepala Desa tersangkut polemik penggunaan Dana yang ada di Desa (sebut saja sang adik yang diperiksa terkait penyimpangan penggunaan dana plengsengan, penggunaan insentif perangkat desa dan ratusan juta rupiah alokasi peruntukan Bumdes ) yang kini menuai sisi negatifnya dan membutakan sisi positifnya.
Saweran yang diharapkan dapat menuntaskan kasus lingkaran setan dan lingkaran iblis malah diterima balik oleh sang Ketua AKD Kecamatan.
Pengembangan kasus
Dengan dikembalikannya uang saweran yang sebelumnya diserahkan mediator kepada lingkaran setan, beberapa bulan yang lalu. Kemudian lingkaran setan menyerahkannya kepada Ketua AKD Kecamatan, sontak membuat lingkaran iblis melakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut.
“Semestinya sang Ketua AKD tidak lantas menerima pengembalian dana yang sudah diserahkan kepada lingkaran setan”, tutur Ketua Corruption Watch Indonesia Bebas Masalah. (Selasa,17/08/2022).
Pengembalian saweran
Uang tunai yang diterima oleh lingkaran setan, lanjutnya, diperoleh dari mediator. Maka selayaknya dikembalikan kepada mediator, bukanlah dikembalikan kepada Ketua AKD Kecamatan.
“Ini tidak etis. Keuangan dari mediator dikembalikan oleh lingkaran setan dan diterima oleh Ketua AKD Kecamatan”, sambungnya.
Bendahara hanya membacanya saja
Hingga kabar ini ditulis, tidak ada jawaban dari Bendahara AKD Kecamatan terkait saweran untuk Ketua AKD saat terkena penyimpangan anggaran negara dobel anggaran, alias hanya centang dua biru (tanda tersampaikannya dan dibaca saja pesan selulernya)
“Hanya dibaca saja. Saat awak media mengkonfirmasikan kepada Bendahara Asosiasi Kepala Desa, terkait pengumpulan dana pungutan liar PTSL dan penggunaan dana korupsi berjamaah PTSL Desa-desa oleh sang Ketua AKD”, lanjutnya. (Rabo,18 Agustus 2022).
Kesalahan mutlak
Berandai-andai terhadap pengembangan dan penyelidikan oleh lingkaran iblis terhadap sang adik yang seharusnya tidak perlu terjadi andaikan sang Bapak yang notabene adalah Ketua AKD Kecamatan tidak menerima pengembalian uang hasil partisipasi saweran para Kepala-Kepala desa.
Didalam tesa, Terdapat antitesa
Didalam manfaat buah terdapat kulit/obat bila buah over terasup dan mengakibatkan efek samping lanjutan.
Didalam mudlarat racun terdapat manfaat/obat bila racun terinjeksi kedalam tubuh pengguna atau korban.
“Bila sang Ketua AKD Kecamatan tidak menerima pengembalian dana dari lingkaran setan. Otomatis lingkaran setan dan lingkaran iblis akan menjadi turut serta apabila turut mengkonsumsi buah simalakama yang disuguhkan dalam hasil saweran kasus sang adik”, tegasnya.
Berharap ending terindah
Nasi sudah menjadi nasi goreng. Kini sang adik harus berada dalam pusaran polemik yang bertubi-tubi dan menderanya.
“Saya akan berhenti menjadi Kades (otomatis berhenti menjadi Ketua AKD Kecamatan). Bila ada kabar tolong hubungi Bendahara AKD Kecamatan”, tuturnya seperti ditirukan sang bapak kepada awak media ini. (7 Agustus 2022).
Beda perintah dan kabar sebagai atensi
Sang Bendahara AKD Kecamatan lantas menterjemahkan perintah sang Ketua AKD Kecamatan dengan persepsi dan asumsi lain disaat harus dihadapkan pada kenyataan tupoksinya.
Dua kali awak media ini mengkonfirmasikan update terbaru selalu disuguhi pertanyaan dengan, “ada kabar apa?”. Seakan sudah berganti tugas menjadi Ketua AKD Kecamatan dan melupakan tugasnya sebagai Bendahara AKD Kecamatan.
“Suguhkan berita terbaru dan terindah untuk sang Bendahara AKD Kecamatan”, kata Aktivis Hukum dan HAM, C Anam singkat kepada awak media ini (18/08/2022) seraya mengakhiri perjumpaannya.
Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui
Ingin Berkontribusi?
Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan banyak khalayak ramai. Dengan mendaftar, anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan terpercaya. Sejak awal, Suara Desaku berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik Indonesia.
Independensi adalah Ruh Suara Desaku. Sejak berdiri pada 4 November 2002, kami menjunjung tinggi jurnalisme yang tidak berpihak pada kepentingan politik mana pun. Dalam setiap pemberitaan, redaksi Suara Desaku selalu berikhtiar mencari kebenaran meski di tempat-tempat yang tak disukai.
Karena itu, kami konsisten memilih pendekatan jurnalisme investigasi. Hanya dengan metode penyelidikan yang gigih dan sistematis, kami berharap bisa melayani publik dengan informasi yang benar mengenai skandal maupun pelanggaran terstruktur yang merugikan khalayak ramai.
Tentu kami tak akan bisa menjalani misi ini tanpa Anda. Dukungan Anda sebagai pelanggan Suara Desaku akan membuat kami lebih independen dan lebih mampu membiayai berbagai liputan investigasi mengenai berbagai topik yang relevan untuk Anda.
Kami yakin, dengan bekal informasi yang berkualitas mengenai isu-isu penting di sekitar kita, Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih baik, untuk pribadi, lingkungan maupun bisnis Anda.