Kepala Dinas pertanian dan ketahanan pangan hadir dalam acara temu tani serta gerdal tikus didesa kadung rembug kecamatan sukodadi kabupaten Lamongan
4 min readTikus amat berdampak cukup luar biasa bagi para petani oleh sebab itu lewat kesempatan ini akan mencoba sedikit menyampaikan terkait cara penanganan hama tersebut
Reporter Ainur Rofiq
Pada program jurnalisme warga tayang sendiri
Kontroversi.or,id – Lamongan: Temu tani serta gardal (gerakan pengendalian tikus) di desa kadung rembug kecamatan sukodadi kabupaten Lamongan yang diadakan gapoktan di hadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan(11/1/2022).
Menurut Ir. Hj. Sukriyah, MM. (kepala Dinas pertanian dan ketahanan pangan Lamongan) mengatakan, dalam sambutannya terkait kedatangan dirinya bersama rombongan kedesa Kadung Rembug dalam rangka silaturrahmi serta ingin melihat keadaan para petani.
“Saya bersama rombongan datang kesini atas nama pemerintah agar bisa mendengar keluh kesah para petani secara Lagsung”, tuturnya.
Tikus momok petani
Dalam sambutannya beliau juga memaparkan terkait hama tikus yang akhir ini menjadi momok bagi para petani.
“Tikus amat berdampak cukup luar biasa bagi para petani oleh sebab itu lewat kesempatan ini saya akan mencoba sedikit menyampaikan terkait cara penanganan hama tersebut”, lanjutnya.
Tahap penanganan
“Dalam penanganan hama tikus ada dua tahap, diantaranya tahap jangka pendek misalnya dengan cara memberikan umpan, pengasapan dan lain lain”, paparnya.
“Yang kedua adalah tahap jangka panjang dengan Rubuha (rumah burung hantu) serta tidak memburu binatang pemangsa tikus”, pungkas Hj. Sukriyah.
Berkah dan motivasi petani
Sementara itu menurut H.Sunardi (kades kadungrembug )menyampaikan, rasa terima kasih kepada kepala dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan beserta rombongan yang sudah menyempatkan hadir dalam acara temu Tani serta Gerdal tikus.
“Saya atas nama pemdes beserta gapoktan desa kadung rembug mengucapkan terimah kasih atas kunjungan kepala dinas pertanian bersama rombongan didesa kami semoga lantaran kedatangan beliaunya membawah berkah serta menjadi motivasi bagi para petani “, tutur Sunardi.
Acara temu tani tersebut di ikuti para petani desa kadung rembug dan hadir pula camat bersama muspika, kapolsek, Danramil, kepala UPT dinas pertanian dan ketahanan pangan dengan tetap menerapkan prokes.
Tikus hilang versi ahli
Disisi lain Ari bahtiar Al hafidh (sarjana fakultas pertanian Unisda) mengatakan, kepada wartawan Suaradesaku.net terkait langkah penanganan hama tikus, yaitu:
- Hal pertama yang harus dilakukan oleh para petani adalah dengan memperbaiki pola serta merubah konsep dalam sistem tanam
- Seperti halnya dalam prosese tanam harus dilakukan secara serempak
- Yang kedua sistem tanam pun harus di lakukan dengan sistem jajar legowo
- Sebab dengan sistem jajar legowo tersebut memiliki beberapa keuntungan diantaranya sinar matahari serta udara bisa leluasa masuk disela sela tanaman dan hal tersebut membuat tikus tidak betah tinggal, namun pola sistem jajar legowo ini amat sulit diterapkan bagi para petani lantaran para petani belum terbiasa juga para petani masih percaya dengan konsep kuno tandur kerep olehe akeh.
Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui
Ingin Berkontribusi?
Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.
Independensi adalah Ruh Suara Desaku. Sejak berdiri pada 4 November 2002, kami menjunjung tinggi jurnalisme yang tidak berpihak pada kepentingan politik mana pun. Dalam setiap pemberitaan, redaksi Suara Desaku selalu berikhtiar mencari kebenaran meski di tempat-tempat yang tak disukai.
Karena itu, kami konsisten memilih pendekatan jurnalisme investigasi. Hanya dengan metode penyelidikan yang gigih dan sistematis, kami berharap bisa melayani publik dengan informasi yang benar mengenai skandal maupun pelanggaran terstruktur yang merugikan khalayak ramai.
Tentu kami tak akan bisa menjalani misi ini tanpa Anda. Dukungan Anda sebagai pelanggan Suara Desaku akan membuat kami lebih independen dan lebih mampu membiayai berbagai liputan investigasi mengenai berbagai topik yang relevan untuk Anda.
Kami yakin, dengan bekal informasi yang berkualitas mengenai isu-isu penting di sekitar kita, Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih baik, untuk pribadi, lingkungan maupun bisnis Anda.
Baca juga:
- Gerindra Gresik Bantu Korban Kebakaran
- Pembahasan Rencana Strategi Drainase Kabupaten Gresik
- RT RW Se-Kabupaten Gresik Bakal Terima Honor Rp.2.5 milyar
- Pantura Tenggelam: Probabilitas dan Mitigasi
- Pentingnya Jaringan Bisnis Untuk Usaha Pribadi – UMKM
- Serapan OPD Tak Maksimal, Silpa APBD Gresik Capai Rp 177 Miliar
- Rapat Virtual Nota Keuangan RAPBD Gresik
- PERUSAKAN ASSET KABUPATEN KECEROBOHAN PEMERINTAH DESA WOTAN
- Diduga Ditilap: Penyaluran Bantuan PKH di Gresik, Terungkap Ada Duit Bansos
- Potensi Untung Bisnis E-Wallet Pemodal Besar, BUMD, hingga Bumdes
- Global Firepower: Militer RI Terkuat se-ASEAN atau Salah Index ?
Buku ilmu makrifat jawa sangkan paraning dumadi.pdf
Boleh share dan copy paste
Jika kau sudah membaca tulisan ini kau sudah mendapatkan pahalanya,
namun bila kau menyebarkannya dan orang lain mendapatkan manfaat juga maka akan dilipat gandakan pahalamu Insya Allah
Redaksi mengundang daftar login menulis sendiri dalam program jurnalime warga suaradesaku.net pojok kanan atas untuk mendapatkan akses tayang sendiri update desa masing-masing se-Indonesia