Beberapa upaya penanganan PMK oleh dinas peternakan Lamongan
2 min readLamongan, Langkah dan upaya Dinas peternakan kabupaten Lamongan dalam mengatasi penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak khususnya sapi(7/1/2025).
Penyakit mulut dan kuku [PMK] merupakan penyakit menular yang disebabkan virus Foot and Mouth Disease [FMDV].
PMK merupakan penyakit pada hewan yang cepat menular serta menyerang hewan berkuku belah [cloven hoop], seperti sapi, kerbau, domba, kambing, termasuk rusa, dan gajah. Virus FMDV merupakan famili Picornaviridae.
Dalam mengantisipasi hal tersebut Shofiyah nurhayati(kepala dinas peternakan kabupaten Lamongan) saat di konfirmasi via WhatsApp oleh salah satu wartawan Suaradesaku.net mengatakan pihaknya melakukan upaya semaksimal mungkin terkait hal tersebut.
“Beberapa Langkah kita dalam menghadapi wabah PMK di antaranya:
1. Menyuratkan keseluruh camat dan PD Pasar utk meningkatkan bioscurity di pasar melalui penyemprotan disinfektan, utk camat agar memerintahkan peternak melalui kades untuk waspada munculnya kasus PMK dan segra melapor ke petugas kesehatan hewan apabila ada gejala sakit sejak bulan Desember awal
2. Sosialisasi dan KIE (komunikasi Informasi Edukasi) pada peternak” ujarnya,
Beliau juga menambahkan pihaknya juga melakukan pengobatan terhadap ternak yang sakit hingga mencarikan vaksin untuk membantu peternak rakyat.
Yang ke tiga kita juga akan melakukan Pengobatan pada ternak yg sakit,
4. Pemberian bantuan obat obatan dan vitamin serta disinvektan
5. Menghimbau vaksin mandiri pada peternak menengah keatas serta kelompok ternak binaan dinas
6. Penyemprotan pasar hewan dan pemeriksaan sapi di pasar hewan
7. Mencarikan vaksin untuk membantu peternak rakyat dalam memvaksin sapi yang sehat, terkait hal ini kita mencarikan dana dari CSR untuk pembelian vaksin yg akan di berikan peternak rakyat”imbuhnya,
Beliau juga melakukan upaya agar harga beli tidak berkurang dan harga jual pun tidak merosot drastis.
“Langkah ini kita berikan pemahaman pada peternak, bahwa PMK bisa sembuh asal tidak terlambat dalam penanganan artinya peternak harus segera lapor ke petugas kesehatan dinas peternakan, shg peternak diharapkan tidak terpengaruh dengan para pejagal atau blantik yg menjatuhkan harga sapi”tandasnya,
Sementara itu menurut Suparto(salah satu peternak sapi) mengatakan dengan maraknya beberapa sapi yang terkena PMK kita selaku peternak merasa cemas.
“Kita selaku peternak kecil jujur amat merasa cemas akan mewabahnya kasus meninggalnya hewan hewan ternak khususnya sapi, lantaran dari beberapa teman peternak kita yang sudah mengalaminya mengatakan bahwasanya PMK sekarang gejalanya beda dengan dulu”,
“Gejalanya dulu ada luka atau borok, sekarang tidak ada hanya pagi sapi tidak mau makan terus sorenya langsung meninggal” tuturnya,
Beliau hanya menggantungkan harapan akan pemerintah dan dinas terkait melakukan gerak cepat dalam penanganan hal tersebut.
“Kita selaku peternak hanya bisa berdoa dn berharap agar pemerintah dan dinas terkait segera melakukan gerak cepat dalam penanganan hal tersebut”pungkasnya,