Jelang nataru harga telur melonjak drastis
2 min readIniLamongan, jelang Natal dan tahun baru harga beberapa kebutuhan pokok terus alami kenaikan, hal ini terjadi juga pada telur jenis ayam buras yang terus alami kenaikan harga baik itu di tingkat grosir maupun pengecer.(10/12/2024)
Menurut Kumala (salah satu penjual telur di kabupaten Lamongan) menuturkan terkait naiknya harga telur yang terjadi di setiap harinya.”
“Sejak kurang lebih 4 hari kemarin(7/12/2024)telur jenis ayam buras harganya terus melonjak dari 23.100/kg di tingkat grosir atau peternak menjadi 24.800/kg terus naik hingga kemarin sore(9/12/2024) tembus 26.400/kg,”ujarnya,
Beliau yang sudah hampir 12 tahun berjualan telur tersebut menjelaskan fenomena hal semacam ini terjadi hampir di tiap tahunnya terutama di jelang nataru.
“Hal semacam ini terjadi di setiap momen hari besar terutama jelang natal dan tahun baru”,
“Namun di jelang natal dan tahun baru kali ini cukup luar biasa, menurut saya seakan lepas kontrol atau bisa dikatakan lepas kendali”tambahnya,
Beliau juga menyampikan harapannya kepada pemerintah dan dinas terkait agar melakukan langkah serta tindakan.
“Kami selaku pedagang kecil merasa kebingungan dalam menentukan harga jual, lantaran naiknya harga telur jenis ayam buras terjadi disetiap harinya”,
“Di tambah lagi keadaan permintaan di tingakat pengecer yang menurut, sebab para konsumen kita adalah para ibu rumah tangga yang dengan keadaan telur harganya melambung tinggi sudah jelas mereka lebih memilih lauk jenis ikan dari pada telur”,
“Harga jual di tingkat pengecer sekarang ini sudah tembus sampai kisaran 29.000/kg”,
“Kami berharap agar dinas terkait serta pemerintah segerah melakukan langkah dan upaya dan bila perlu operasi pasar, agar harg telur jenis ayam buras tidak melambung tinggi atau paling tidak stabil”pungkasnya,
Sementara itu menurut Anang Taufiq, S.STP, M.Si(kepala dinas perdagangan kabupaten Lamongan) saat di konfirmasi via panggilan WhatsApp beliau menyampikan bahwasannya langkah dan upaya terhadap hal tersebut pihaknya akan melakukan kolaborasi dengan dinas peternakan.
“Langkah kita dalam menghadapi fenomena yang sifatnya tahunan seperti naiknya harga kebutuhan pokok terutama telur jenis ayam buras adalah dengan melakukan kolaborasi dengan dinas peternakan”,
“Yang terpenting ketersediaan barang aman, terkait penyebab naiknya harga telur jenis ayam buras dari pengamatan kita di lapangan yaitu naiknya pakan, serta perubahan musim”tandasnya,
Di sisi lain wartawan suaradesaku.net juga mencoba mengkonfirmasi Kepala dinas peternakan melalui WhatsApp, beliau mengatakan bahwasannya terkait naiknya harga telur jenis ayam buras tersebut tidak adny pengaruh cuaca.
“Tidak ada pengaruh dengan cuaca, tetapi karena banyaknya permintaan menjelang Natal dan tahun baru untuk pembuatan kue”,tuturnya
Saat di tanya apakah ada kenaikan harga pakan beliau menjelaskan untuk saat ini belum naik
“Pakan masih stabil belum ada kenaikan untuk saat ini”pungkasnya,
Dari pantauan harga di beberapa pasar tradisional kabupaten Lamongan harga telur di tingkat pengecer untuk di pasar tradisional sugio 30.000/kg, di pasar tradisional moropelang 29.500/kg, di pasar tradisional babad 29.000/kg, di pasar tradisional sukodadi 29.000/kg, dan di pasar tradisional pucangkro 29.500/kg.