December 3, 2024 Login Daftar

Suaradesaku.net

Situs Informasi Terbaru & Terakurat

Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Delegasi Organisasi Otomotif Dunia FIA Region II Kunjungi Workshop Tuksedo Studio Bali Saksikan Mobil Ikonik Karya Anak Bangsa

7 min read

Bambang Soesatyo mengapresiasi keberhasilan Tuksedo Studio Bali menyelesaikan pesanan mobilnya, Mercedes Benz 300 SL Gullwing yang menjadi ikonik dunia dibuat secara handmade dari tangan anak bangsa

 

 

Oleh: Imam S Ahmad Bashori
Team Reportase Indonesia Bebas Masalah

 

 

Suaradesaku.net – Bali: Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengapresiasi keberhasilan Tuksedo Studio Bali menyelesaikan pesanan mobilnya, Mercedes Benz 300 SL Gullwing yang menjadi ikonik dunia dibuat secara handmade dari tangan anak bangsa.

Kendaraan tersebut diserahkan oleh Direktur Utama Tuksedo Studio Laksamana Gusti Handoko kepada puteri Bamsoet, Saras Shintya Soesatyo. Sekaligus mendapatkan apresiasi dari Presiden Fédération Internationale de l’Automobile (FIA) Dunia Mr. Mohammed Bin Sulayem.

Sebagai tuan rumah yang diberikan kepercayaan oleh FIA Region II Asia Pacific untuk menyelenggarakan FIA Region II Rountable, IMI sengaja memanfaatkan momen ini untuk sekaligus mempromosikan berbagai kehebatan anak bangsa di dunia otomotif.

Salah satunya dengan mengajak para delegasi FIA Region II Rountable mengunjungi workshop Tuksedo Studio Bali yang memproduksi mobil-mobil legend dunia atau ikonik yang saat ini sudah langka.

“Sehingga mereka bisa melihat langsung kehebatan kreasi dan inovasi anak bangsa dalam membuat kendaraan klasik legendaris dari nol. Dimulai dari tahap 3D design, rekonstruksi rangka, memasang plat alumunium berbobot ringan, hingga tidak melupakan pembangunan aspek estetika dan ergonomi mobil. Sebagaimana terlihat dalam ‘Mercedes Benz’ 300 SL Gullwing pesanan saya yang telah dikerjakan dengan sempurna selama satu tahun lebih”, ujar Bamsoet usai menyaksikan penyerahan ‘Mercedes Benz’ 300 SL Gullwing, dalam rangkaian jamuan makan malam bersama delegasi FIA Region II Rountable, di Tuksedo Studio Bali. (Senin,18/9/23).

Turut hadir antara lain, Presiden FIA Dunia Mr. Mohammed Bin Sulayem, President FIA Region II Asia Pacific Mr. Greig Craft, Owner Tuksedo Studio Bali Pudji Handoko, Vice President FIA Region II Asia Pacific sekaligus Wakil Ketua Umum Mobilitas IMI Pusat Rifat Sungkar, Chair of the FIA University and Business Consultant Ian Stone, President Canadian Automobile Association Tim Shearman, CEO AA Australia Michael Bradley, CEO AIP Foundation Mirjam Sidik, President of the FIA Senate Carmelo Sanz de Barros, serta FIA Secretary General Automobile Mobility and Tourism Jacob Bangsgaard.

Hadir pula 87 delegasi dari 24 anggota FIA Region II yang berasal dari 12 negara di kawasan Asia Pasifik, serta 6 delegasi dari FIA Dunia.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Tuksedo Studio menjadi rumah bagi para seniman otomotif dalam membuat mobil klasik secara handmade. Para pekerja di Tuksedo Studio berasal dari sumber daya manusia lokal Bali dan sekitarnya, dengan rata-rata bergelar sarjana, selain juga membuka kesempatan kepada para mahasiswa untuk magang.

“Kehadiran Tuksedo Studio telah membuktikan bahwa anak bangsa mampu membuat kendaraan dengan kualitas internasional. Lokasi workshop yang berada di Bali juga menjadikan Tuksedo Studio sebagai destinasi sport automotive tourism yang bisa menarik wisatawan datang ke Bali”, jelas Bamsoet.

 

Mampu memproduksi mobil klasik

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, selain ‘Mercedes Benz’ 300 SL Gullwing (1954 1957), Tuksedo Studio Bali juga mampu memproduksi berbagai kendaraan klasik legendaris lainnya. Seperti ‘Porsche’ 356 Speedster (1957), ‘Porsche’ 356 A Coupe (1955-1959), ‘Porsche’ 550 Spyder (1953-1956), ‘Toyota’ 2000 GT 1968 (1967-1970), ‘Jaguar’ XK 120 (1948-1954), ‘Ferrari’ 250 GTO (1962-1964), hingga ‘Maserati’ 450S (1956-1958).

Kendaraan klasik punya pesona tersendiri. Tidak mudah mendapatkannya, selain tidak diproduksi lagi oleh pabrikan aslinya, jumlahnya yang terbatas dan sudah dimiliki berbagai kolektor, menjadikan nilai jualnya sangat tinggi. Sebagai contoh, Mercedez-Benz 300 SL Gullwing yang dilelang di Christie berhasil laku dijual mencapai USD 4 juta.

“Kehadiran Tuksedo Studio Bali bisa menjadi jawaban bagi para pecinta kendaraan klasik dari berbagai negara dunia untuk memiliki kendaraan klasik impiannya dengan harga terjangkau. Hasil pengerjaannya tidak kalah dibandingkan produk aslinya. Kesan elegannya tetap terasa, seperti memiliki kendaraan aslinya”, pungkas Bamsoet.

 

Mercedes Benz 300 SL Gullwing

Menggunakan model pintu mirip sayap burung, mobil ini adalah salah satu mobil sport coupe buatan mercy.

Diperkenalkan pada Februari 1954 di New York International Motor Sport Show, 300 SL ini diproduksi hingga tahun 1957 saja.

Dan dari tahun 1957 hingga 1963, 300 SL tak membawa pintu gullwingnya lagi karena diproduksi dalam bentuk roadster.

Mobil ini dibuat dengan mengusung bentuk yang aerodinamis dan futuristik pada masanya yang berbasis platform sasis dengan kode W198.

 

Kategori mobil sport

Di balik kap mesinnya, mobil ini menyimpan mesin Mercedes-Benz M198 dengan sistem OHC yang membawa konfigurasi mesin enam silinder segaris 2.996 cc.
Dengan mesin tersebut mobil ini memiliki tenaga 220 daya kuda pada dengan torsi 5.800 rpm.

Untuk versi roadster karena ada peningkatan mesin, dapat mencapai 240 daya kuda dengan torsi 6.100 rpm.

Maka dari itu mobil ini enggak cuma diklasifikasikan sebagai sport car, tapi juga bisa masuk golongan grand tourer.

Selain diproduksi di waktu terbatas, yang membuat mobil ini makin langka adalah jumlah produksinya.

Namun sayang mobil tersebut sudah pernah mendapat sentuhan modifikasi dari mulai repaint hingga oprek mesin.

Dan akhirnya saat itu, mobil tersebut laku dalam lelang dengan harga 832,500 poundsterling atau setara dengan Rp 14,4 miliar (kurs 1 poundsterling = Rp 17.330). Bisa bayangin kalau mobil tersebut masih full orisinal ?.

 

Tuksedo studio Bali

Tuksedo Studio Bali merupakan spesialis manufaktur mobil-mobil klasik yang dibuat secara handmade, dan bergerak dalam bidang pembuatan kit car, modifikasi, re-kreasi, hingga restorasi kendaraan.

“Kita cenderung semacam mungkin pengrajin, kita handmade. Kita buatnya dari nol, kita re-creation. Kita buat dengan bahan yang sama di tahun yang itu”, ujar Manajer Finishing and Detailing Tuksedo Studio, Hendi di IIMS JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. (2022 silam).

Berbagai kendaraan klasik yang sudah diproduksi Tuksedo Studio Bali antara lain, Porsche 356 Speedster, Porsche 356 A Coupe, Porsche 550 Spyder, Mercedes Benz 300 SL Gullwing. Kemudian Toyota 2000 GT 1968, Jaguar XK 120, Ferrari 250 GTO, hingga Maserati 450S.

Seluruh pembuatan mobil dirancang dengan tangan lewat alat yang hampir seluruhnya dibuat sendiri. Selanjutnya, proses pengecatan menjadi langkah terakhir saat mobil sudah dites tanpa kendala.

Hendi menjelaskan proses dimulai dari tahap 3D design, rekonstruksi rangka, dan memasang plat alumunium berbobot ringan, hingga tidak melupakan pembangunan aspek estetika dan ergonomi mobil.

“Ini dibuatnya dari lembaran pelat, sampai jadi mobil seperti ini. Awalnya dari blueprint, lalu diterjemahkan menjadi 3 dimensi, kemudian kita bikin lagi dari besi beton (rancangan desain), lalu kita bikin pelatnya. Barulah jadi mobil dari sekian tahapan-tahapan itu”, jelas Hendi.

Berbagai kendaraan klasik yang sudah diproduksi Tuksedo Studio Bali antara lain, Porsche 356 Speedster, Porsche 356 A Coupe, Porsche 550 Spyder, Mercedes Benz 300 SL Gullwing. Kemudian Toyota 2000 GT 1968, Jaguar XK 120, Ferrari 250 GTO, hingga Maserati 450S.

Seluruh pembuatan mobil dirancang dengan tangan lewat alat yang hampir seluruhnya dibuat sendiri. Selanjutnya, proses pengecatan menjadi langkah terakhir saat mobil sudah dites tanpa kendala.

Hendi menjelaskan proses dimulai dari tahap 3D design, rekonstruksi rangka, dan memasang plat alumunium berbobot ringan, hingga tidak melupakan pembangunan aspek estetika dan ergonomi mobil.

“Ini dibuatnya dari lembaran pelat, sampai jadi mobil seperti ini. Awalnya dari blueprint, lalu diterjemahkan menjadi 3 dimensi, kemudian kita bikin lagi dari besi beton (rancangan desain), lalu kita bikin pelatnya. Barulah jadi mobil dari sekian tahapan-tahapan itu”, jelas Hendi.

 

Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Suaradesaku Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Sebuah upaya menggelorakan semangat menuju cita-cita Indonesia yang lebih baik.

Banyak yang Indonesia punya, banyak pula yang Indonesia perbuat. Semua harus disampaikan dan perlu disebarkan. Agar kita tahu dan mau berbuat lebih banyak untuk Indonesia. Menjadi lebih baik, terpandang di mata dunia

 

 

Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui

 

Ingin Berkontribusi?

Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.

Suaradesaku

Kanal Data dan Berita Suaradesaku Mencerahkan

Sebuah media Suaradesaku yang mempromosikan penyajian dan pembahasan topik-topik terkini  yang progresif dan kontekstual. Hadir sebagai respon atas maraknya pembahasan topik-topik yang kaku dan konservatif

Suaradesaku tidak memberikan saran atau panduan untuk melakukan menyimpang atau melakukan tindakan ilegal lainnya. Suaradesaku dirancang untuk memberikan informasi dan solusi yang berguna dan etis. Suaradesaku mendukung praktik yang sesuai dengan hukum dan etika dalam pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan data.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang penyimpangan atau pelanggaran hukum lainnya yang tersuguh dalam pemberian informasi Suaradesaku, Anda harus berkonsultasi dengan ahli hukum atau lembaga bantuan hukum hukum yang berwenang untuk mendapatkan saran yang tepat dan sesuai dengan hukum dan etika.

 

Independensi adalah Ruh Suaradesaku. Sejak berdiri pada 4 November 2002, kami menjunjung tinggi jurnalisme yang tidak berpihak pada kepentingan politik mana pun. Dalam setiap pemberitaan (cetak maupun online).

Redaksi Suaradesaku selalu berikhtiar mencari kebenaran meski di tempat-tempat yang tak disukai.Karena itu, kami konsisten memilih pendekatan jurnalisme investigasi.

Hanya dengan metode penyelidikan yang gigih dan sistematis, kami berharap bisa melayani publik dengan informasi yang benar mengenai skandal maupun pelanggaran terstruktur yang merugikan khalayak ramai.

Tentu kami tak akan bisa menjalani misi ini tanpa Anda. Dukungan Anda sebagai pelanggan Suaradesaku akan membuat kami lebih independen dan lebih mampu membiayai berbagai liputan investigasi mengenai berbagai topik yang relevan untuk Anda.

Kami yakin, dengan bekal informasi yang berkualitas mengenai isu-isu penting di sekitar kita,Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih baik, untuk pribadi, lingkungan maupun bisnis Anda.

Para Researcher Indonesia Bebas Masalah yang tergabung dalam Judicial Research Society tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini dan telah mengungkapkan bahwa dirinya tidak memiliki afiliasi diluar afiliasi akademis maupun diluar tempat bekerja yang telah disebut di atas.

82860cookie-checkKetua MPR RI Bamsoet Ajak Delegasi Organisasi Otomotif Dunia FIA Region II Kunjungi Workshop Tuksedo Studio Bali Saksikan Mobil Ikonik Karya Anak Bangsa

Leave a Reply

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.