Di duga adanya rekayasa dalam penjaringan sekdes
3 min readSuaradesaku.net, Lamongan – pelaksanaan kegiatan pembentukan panitia dan pembukaan Ujian Sekretaris Desa Kadungrembug, di pertanyakan ke asliannya dan keamanannya, sebab dalam undangan yang di buat tidak ada stampel pemdes(pemerintah desa).(11/9/2023).
Menurut S ( salah satu BPD )saat di konfirmasi via pesan whatshap dan panggilan whatshap beliau mengatakan bahwa undangan pembentukan panitia penjaringan sekdes tanpa adanya stampel pemdes.
“Dalam undangannya yang isinya sosialisasi pembentukan panitia sekdes kemarin tidak ada stempel pemdes, sehingga lantaran hal tersebut saya sengaja tidak hadir”,
“Undangannya dua kali”,
“isi undangan yang pertama membahas tentang kegiatan agustusan itu pun saya tidak hadir lantaran bebarengan dengan kegiatan malam tujuh belasan dan undangan yang kedua, saya juga tidak hadir sebab saya lihat di surat undangannya tidak ada stempel pemerintah desa, kan aneh sekali”tuturnya,
Di sisi lain menurut SN(anggota BPD)menegaskan bahwa dirinya selaku anggota BPD sudah mengingatkan kepada kades berkenaan dengan undangan yang tanpa di bubuhkan stempel tersebut.
“Kita dan teman teman anggota BPD lainnya sudah mempertanyakan terkait surat undangan yang tanpa adanya stempel pemdes dan kita sudah mengingatkannya”tandasnya,
Sementara itu menurut St (warga)mengatakan sebagai warga masyarakat dirinya berharap dalam kegiatan tahapan penjaringan seleksi sekdes tersebut di lakukan secara jujur dan adil serta transparan.
“Kita berharap dalam kegiatan tahapan penjaringan sekdes kadungrembug berjalan dengan jujur dan adil serta transparan, bukan main tunjuk seperti dalam musdes pembentukan panitia”,
“Meskipun di lakukan musdes dalam pembentukan panitianya, namun sistem penunjukkan panitia inilah yang seakan akan memunculkan dugaan ada dusta di antara kita”,
“Iki demokrasi opo monarki(kerajaan)cetusnya dalam logat jawa”tandasnya,
Di sisi lain salah satu aktivis Indonesia bebas masalah angkat suara berkenaan dengan hal tersebut, beliau mengatakan bahwasannya berkenaan dengan pelaksanaan penjaringan calon Sekretaris Desa Kadungrembug itu bisa dikatakan cacat prosedural.
“Menurut saya terkait penjaringan calon sekdes di desa kadungrembug tersebut cacat prosedural”,
“Dugaan tahapan pelaksanaan panitia penjaringan dan ujian sekretaris desa yang tidak transparan alias rekayasa belaka yang ditujukan kepada masyarakat Desa Kadungrembug, seakan akan kepala desa menyembunyikan sesuatu dengan tujuan yang kurang baik kepada warga desa Kadungrembug”,
“Kenapa undangan tersebut tidak resmi terlihat seperti undangan yang dibuat sendiri tanpa melalui pemerintah desa, mungkin Kades sudah merencanakan sesuatu yang tidak transparan sehingga masyarakat menjadi curiga,
“Sebab undangan yang dibuat oleh Kades, tidak adanya stempel resmi dari pemerintahan desa, seharusnya dalam hal ini kalau kades lupa belum membubuhkan stampel undangan tersebut kenapa tidak bergerak secepat mungkin sehingga panitia penjaringan dan ujian bisa dibubarkan dan di buat kembali secara prosedural”ujarnya,
Salah satu aktivis Indonesia bebas masalah juga menambahkan bahwasannya dalam pembentukan panitia penjaringan sekdes, musdes seharusnya di jalankan dengan sebenar benarnya bukan hanya sebagai formalitas saja.
“Dari pantauan kita di beberapa nara sumber kita bisa mengambil kesimpulan bahwasannya dalam pembentukan panitia dalam forum musdes tersebut, kades melaksanakan sistem tunjuk terkait orang yang di jadikan panitai penjaringan”,
“Dalam hal ini secara tidak langsung sudah menciderai azas demokrasi”pungkasnya,
Guna mengklarifikasi hal tersebut, salah satu wartawan suaradesaku.net mencoba menghubungi melalui panggilan whatshap namun panggilan di tolak,