Apakah langkah yang di lakukan Disperindag terhadap naiknya harga telur yang tembus 32.000/kg
3 min readLamongan, Harga telur jenis ayam buras di pasar tradisional Lamongan terus meroket begitu fantastis hingga tembus di angka 32.500/kg.(14/5/2023).
kepala Dinas perdagangan kabupaten Lamongan angkat suara terkait penyebab naiknya harga telur jenis ayam buras di pasar tradisional rakyat Lamongan
Saat di konfirmasi via seluler beliau menuturkan terkait penyebab naiknya harga kebutuhan pokok usai lebaran terutama pada telur jenis ayam buras.(8/5/2023)
“Ada beberapa penyebab naiknya harga telur jenis ayam buras, di antaraya adalah naiknya harga pakan, cuaca ekstrim yang menyebabkan banyaknya ayam petelur yang stres dan mati dan dalam delapan hari stok menipis”tuturnya,
Kepala Disperindag Lamongan juga menambahkan terkait upaya yag di lakukanya dalam menangani hal tersebut.
” Terkait naiknya harga telur jenis ayam buras, kita akan korelasi dengan pemerintah pusat dengan satgas terkait langkah langkah yang perlu kita lakukan dalam mengatasi hal tersebut”,
“Bila perlu kita akan melakukan operasi pasar khususnya berkenaan dengan harga apa saja yang alami lonjakan”pungkasnya,
Sementara itu menurut fahmi(pedagang telur tingkat grosir di Babad )menuturkan berkenaan dengan naiknya harga telur Terjadi kurang lebih satu minggu setelah lebaran.
“Malahan di akhir momen lebaran kemarin harga telur bisa di katakan stabil tidak seberapa kenaikannya”,
“Sempat turun selama dua hari kemudian hari ke-8 setelah lebaran mulai alami kenaikan terus di tiap harinya dari 27.500/kg terus naik menjadi 28.000/kg hingga sore ini sudah tembus di angka 29.500/kg di tingkat grosir, dalam hal ini bisa dikatakan cukup fantastis bahkan ugal-ugalan”ungkapnya,
Beliau menjelaskan kebingungannya dalam menentukan harga jual lantaran di tiap harinya bisa di katakan terus alami kenaikan.
“Jujur kita selaku pelaku usaha merasa kesulitan dalam menentukan harga jual, jangankan untung kembali modal saja kita sudah bersyukur “,
“Kami hanya bisa berharap kepada pemerintah khususnya dinas terkait agar secepatnya mengambil tindakan dan upaya agar harga tidak terlalu melambung tinggi dan bisa stabil”keluhnya,
Disisi lain menurut penjual pakan di tingkat pengecer yang kebetulan habis membeli pakan ternak yang tidak mau di cantumkan namanya saat di tanya oleh awak media berkenaan dengan harga pakan beliau menjawab harga pakan tidak ada kenaikan yang begitu signifikan.
“Menurut saya harga pakan tidak terlalu alami kenaikan dan bisa dikatakan cukup wajar”celetuknya,
Sementara itu menurut mbak Nur(penjual telur di pasar tradisional rakyat Sukodadi)juga keluhkan tentang naiknya harga telur jenis ayam buras.
“Harga telur jenis ayam buras terus alami lonjakan harga, hari sabtu (12/5/2023) kami menjual telur jenis ayam buras 30.000/kg di tingkat pengecer, ternyata sore harinya saya belikan kembali ternyata harga beli dk tingkat grosir sudah 29.500/kg ,”
“Kita selaku pedagang kecil hanya bisa berharap secepatnya ada tindakan dari pemerintah, wakil wakil rakyat serta dinas terkait, jangan hanya duduk manis di kantor”tandasnya,
Menurut nita(pembeli telur di pasar tradisional Sukodadi)mengatakan kebingungannya dalam menentukan harga jual telur di tingkat pengecer rumahan .
“Mundak terus, lah terus di dol piro iki(ungkapnya dalam bahasa jawa)Naik terus , terus di jual berapa??, “Kemana orang orang yang ketika telur murah lakukan aksi buang telur, sekarang telur mahal kok diam tidak ada yang buang telur”ujarnya,
Mbak Nita yang hampir setiap hari beliau membeli telur di pasar tradisional Sukodadi, menjelaskan harga telur sekarang di tingkat pengecer sudah tembus di angka 32.500/kg.
“Harga telur jenis ayam buras baru kali saya rasakan tembus di angka 32.500/kg dan berkenaan dengan penyebab yang pasti saya selaku masyarakat kecil belum mengetahuinya”imbuhnya,
Beliau juga menegaskan bahwa harga telur jenis ayam buras sekarang lebih mahal dari pada lauk jenis ikan,
“Telur naik drastis sedangkan harga ikan semisal ikan kutok hanya 15.000/kg , ikan mujaer 8.000/kg”,
“Kalau seperti ini berlarut sudah barang tentu para ibu rumah tangga lebih memilih lauk jenis ikan dari pada telur”tandasnya,
Dari pantauan harga di pasar tradisional babad harga jual telur di tingkat pengecer 32.000/kg, di pasar tradisional moropelang 32.500/kg, di pasar tradisional Sukodadi 32.500/kg, di pasar tradisional plembon 32.500/kg, di pasar tradisional Sugio 32.500/kg, di pasar tradisional karanggeneng 32.500/kg.(14/5/2023).