Bagaimana Menggunakan dan Mengelola Dana Desa?

Pelibatan peran masyarakat dalam mengontrol kinerja kepala desa dalam pengelolaan perencanaan dan pengembangan desa melalui dokumen perencanaan, transparansi penggunaan anggaran, kesesuaian pengeluaran berdasarkan dokumen perencanaan, kualitas pekerjaan dan kegiatan berdasarkan yang telah direncanakan. Semua hal tersebut dapat diukur dan dilakukan oleh masyarakat, fungsi kontrol dan pengawasan oleh masyarakat menjadi kunci agar penyelewengan anggaran dapat diminimalisir sehingga kebutuhan penyerapan anggaran menjadi optimal dan bermanfaat bagi masyarakat dan desa

Suaradesaku.net: Dana Desa, merupakan dana yang bersumber dari APBN ditujukan untuk Desa, melalui APBD Kab/Kota dengan skema transfer yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan, kemasyarakatan dan pemberdayaan. Saat ini desa memiliki kesempatan yang besar untuk menggunakan dan mengelola dalam rangka mengembangkan potensi desa melalui dana desa.

Namun apakah semua desa siap dalam memanfaatkan pendanaan ini secara tepat sasaran??

Jawabannya tentu tidak, banyak dari desa-desa yang mengelola dana desa tidak sepenuhnya efektif dalam mengelola dana desa tersebut. Di beberapa kasus banyak oknum pejabat desa yang menyelewengkan dana untuk kepentingan pribadi, di beberapa kasus yang lain pembangunan menggunakan dana desa kurang tepat sasaran dalam implementasinya.

Bagaimana mengelolanya?

Pertama kita perlu memahami prinsip dalam penggunaan Dana Desa ada beberapa prinsip yang harus dipahami bersama, yaitu:

1. Keadilan
   Mengutamakan hak dan kepentingan seluruh warga desa tanpa membeda-bedakan.
2. Kebutuhan Prioritas
   Mendahulukan kepentingan desa lebih mendesak, lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian besar masyarakat desa.
3. Kewenangan Desa
   Mengutamakan kewenangan hal asal usul dan kewenangan lokal berskala desa.
4. Swakelola dan Berbasis Sumber Daya Desa
   Mengutamakan pelaksanaan secara mandiri dengan pendayagunaan sumber daya alam desa, mengutamakan tenaga, pikiran dan keterampilan warga desa berbasis kearifan lokal.
5. Tipologi Desa
   Mempertimbangkan keadaan dan kenyataan karakteristik geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi, dan ekologi desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan dan kemajuan desa.

Kedua, untuk dapat menerapkan semua prinsip tersebut, perlu adanya Perencanaan Jangka Panjang Desa (RPJPDesa). Melalui RPJPDesa besaran biaya pengembangan dan kapan waktu yang harus dilakukan dalam pelaksanaan dapat dilihat lebih rinci

Kebutuhan secara detail dalam masing-masing kegiatan (fisik atau non-fisik) pun dapat dilakukan dengan mudah, apabila acuan kegiatan yang dilakukan sudah dirincikan pada setiap tahunnya.

Kedua, untuk dapat menerapkan semua prinsip tersebut, perlu adanya Perencanaan Jangka Panjang Desa (RPJPDesa).

Melalui RPJPDesa besaran biaya pengembangan dan kapan waktu yang harus dilakukan dalam pelaksanaan dapat dilihat lebih rinci.

Kebutuhan secara detail dalam masing-masing kegiatan (fisik atau non-fisik) pun dapat dilakukan dengan mudah, apabila acuan kegiatan yang dilakukan sudah dirincikan pada setiap tahunnya.

Perencanaan Jangka Panjang Desa dapat berupa masterplan kawasan yang didalamnya memuat beberapa informasi spasial kawasan dan rencana pengembangan kawasan ditingkat desa.

Perencanaan Jangka Panjang Desa kemudian diturunkan dalam timeline 5 tahunan melalui perencanaan 5 tahunan, akan berfokus pada prioritas pembangunan yang diperlukan dan dibutuhkan saja. Pola perencanaan tersebut sering disebut sebagai Rencana Jangka Menengah Desa (RPJMDesa).

Melalui Rencana Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) ini, prioritas pembangunan dapat diperinci sesuai dengan kebutuhan dan kesediaan anggaran setiap tahun.

Dari Dana Desa,kegiatan-kegiatan dapat difokuskan dan diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan prioritas desa seperti:

1. pembangunan,
2. pengembangan,
3. pemeliharaan sarana dan prasarana baik di lingkup desa,
4. sosial pelayanan dasar,
5. usaha ekonomi desa,
6. hingga hal spesifik seperti keberlangsungan lingkungan hidup,
7. dan banyak hal fisik lain yang bisa dilakukan.

Selain itu tak lupa juga prioritas penggunaan dana desa dapat difokuskan untuk pemberdayaan masyarakat desa yang diarahkan untuk:

1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan
2. Pelaksanaan dan pengawasan desa
3. Pengembangan kapasitas
4. Pengembangan sistem informasi desa;
5. Permodalan dan pengelolaan usaha ekonomi produktif
6. Dukungan pengelolaan ekonomi
7. Dukungan pelestarian lingkungan hidup
8. Pengembangan kerja sama antar desa
9. Kerja sama desa dengan pihak ketiga
10. Dukungan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam
11. menangani bencana alam dan bencana lainnya
12. serta masih banyak lagi kegiatan yang memenuhi kebutuhan dari desa dan masyarakat secara tepat sasaran menggunakan dana desa.

Lebih lanjut dengan adanya perencanaan desa berbasis spasial (masterplan desa) yang menjadi dokumen desa menjadi salah satu alat yang dapat mengoptimalkan penggunaan dan pengelolaan anggaran melalui dana desa.

Ketiga, pelibatan peran masyarakat dalam mengontrol kinerja kepala desa dalam pengelolaan perencanaan dan pengembangan desa melalui :

1. Dokumen perencanaan,
2. Transparansi penggunaan anggaran,
3. Kesesuaian pengeluaran berdasarkan dokumen perencanaan,
4. Kualitas pekerjaan dan kegiatan berdasarkan yang telah direncanakan.

Semua hal tersebut dapat diukur dan dilakukan oleh masyarakat, fungsi kontrol dan pengawasan oleh masyarakat menjadi kunci agar penyelewengan anggaran dapat diminimalisir sehingga kebutuhan penyerapan anggaran menjadi optimal dan bermanfaat bagi masyarakat dan desa.

Perencanaan yang tepat dan berorientasi terhadap masa depan menjadi salah satu kunci dalam penggunaan dan pengelolaan dana desa yang efektif dan tepat sasaran sesuai kebutuhan desa.

Editor Desaku

See author's posts