TUKAR BERKAT MAULID, ADALAH IDE KREATIF PERINGATAN MAULID NABI YANG DIADAKAN PIMPINAN RANTING FATAYAT NU LOWAYU DUKUN GRESIK
2 min read
Selain bersholawat, mendengarkan ceramah dan hiburan musik religi Gambus Putri Banyu Biru, tukar berkat maulid mewarnai peringatan maulid Nabi Muhammad 1444 Hijriyah, yang digelar di rumah sahabat Titin Suhaillah RT. 08 RW. 01 Lowayu Dukun Gresik, Sabtu (5/11/2022). Kegiatan tersebut selepas Isya’ yang diikuti semua anggota Fatayat NU Ranting Lowayu.
Pimpinan ranting Fatayat NU Lowayu Hj. Nazilah dalam sambutannya mengatakan, “Makna dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah ungkapan rasa syukur dan cinta yang mendalam kepada Nabi Muhammad SAW atas kelahiran beliau, ungkapan rasa syukur dan cinta harus dilakukan dengan cara yang bahagia, sebagaimana perintah Allah “Qul wabifadlillahi wabirahmati fabidzalika falyafrahu wa khairum mimma yajma’un” dan insyaallah apa yang kita lakukan pada malam hari ini adalah bagiannya. Kata Nazilah
Ia menambahkan “Rentetan kegiatan yang dilakukan Fatayat NU ranting Lowayu sangat padat, ada kegiatan rihlah ilmiah setiap Jumat wage dan kajian ilmiah setiap Jumat Pahing dan kegiatan kegiatan yang lainnya memutus mindset bahwa kegiatan Fatayat NU ranting Lowayu hanya menitik beratkan pada gambus saja”. Tambahnya
Adapun selaku penyampai hikmah kegiatan malam hari ini adalah ketua takmir Masjid Agung Gresik, Ustadz Ahmad Misbahul Abidin, M.Pd.I menuturkan, “Jadikan kegiatan malam hari ini sebagai momentum, satu rasa cinta kita kepada Hadratus Syaikh Muhammad Hasyim Asy’ari dan Mbah Abdul Wahab Hasbullah, karena atas restu beliau organisasi Fatayat ini ada.
Yang kedua kita berkumpul disini dalam hal memperingati bulan kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW sudah barang tentu agar kita mengenal beliau, agar bisa mensuritauladani beliau, ada contoh yang sempurna dari beliau”. Terang Ustadz Misbah.
Ustadz Misbah meneruskan, mengutip Al Qur’an surat an-Nisa’ ayat 59
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri di antara kamu…
Ustadz Misbah menjelaskan, menukil pendapat para ulama tentang surat tersebut, diantaranya pendapat Muhammad Quraish Shihab bahwa perintah taat kepada ulil amri tidak disertai dengan kata taatilah. Karena mereka tidak memiliki hak untuk ditaati bila ketaatan kepada mereka bertentangan dengan keataatan Allah SWT atau Rasul SAW. Beda dengan kepada Allah dan Rasulullah, tanpa Syarat”. Tutur ustadz Misbah dengan suara lembut, penuh kharisma. (Mbah Singo BeDo)
