Teka-teki Penimbunan Beras
4 min readIndonesia Bebas Masalah menyebutkan bahwa temuan ini sudah terlambat. Faktanya kinerja polisi selalu terlambat dan beras tidak bisa digunakan. Belum lagi kerugian negara yang ditimbulkan oleh penimbunan ini. Kenapa baru hari ini terkuak. Jelas ini sistematis dan terstruktur
Oleh Tepak
Team Pencari Fakta dan Reportase desaKu
Suaradesaku.net: Masyarakat sedang dihebohkan akan penemuan beras bansos pemerintah yang ditimbun di dalam tanah di Jalan Tugu, Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
Hal tersebut membuat polisi bergerak turun tangan untuk menyelidiki kasus tersebut.
Pihak kepolisian telah mengambil sampel beras bansos pemerintah tersebut.
Menyita 2 karung saja
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengungkapkan bahwa anggota Polres Metro Depok telah menyita 2 karung beras bansos yang telah membusuk.
“Sudah diamankan dua karung beras diduga bansos dari TKP untuk sampel,” jelas Zulpan.
Dalam berita sebelumnya, pihak kepolisian mulai menyelidiki atas temuan bansos pemerintah tersebut yang dikubur di kawasan Sukmajaya, Kota Depok.
Berencana memanggil
Pihak kepolisian berencana untuk memanggil kepada pihak JNE untuk dimintai beberapa klarifikasi.
“Hari ini baru akan kita klarifikasi resmi,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan.
Menurutnya, pihak kepolisian telah meminta konfirmasi kepada pihak JNE terkait temuan beras bansos tersebut.
Setelah ditanyakan pihak KNE mengaku bahwa JNE lah yang menimbun beras tersebut.
“Dari konfirmasi di lapangan, JNE mengakui yang nimbun memang JNE”, ucapnya.
Tidak pernah menggunakan jasa JNE
Pihak Polres Metro Depok telah berkoordinasi bersama Dinas Sosial (Dinsos) Depok terkait temuan beras yang ditimbun tersebut.
“Hasil koordinasi, bahwa Dinsos Kota Depok tidak pernah menggunakan jasa JNE untuk pengiriman bahan sembako untuk wilayah Kota Depok. Untuk pengiriman beras yang menggunakan jasa JNE adalah Kemensos RI kerja sama dengan BULOG,” tukasnya.
Bukan jamannya Risma
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini buka suara tentang kasus JNE menimbun beras bantuan sosial (sosial) presiden di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok.
Mensos yang akrab disapa Risma ini memastikan bahwa beras bansos yang ditimbun JNE dan ditemukan warga di Depok itu tidak terjadi di masa jabatannya.
Larangan bansos berupa barang
Alasan Risma yakin bahwa kasus JNE menimbun beras bansos di Depok bukan terjadi pada masa ia menjabat karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarangnya memberi bansos berupa barang.
“Jadi yang jelas itu bukan zaman saya, karena waktu saya jadi menteri, Bapak Presiden sudah menyampaikan ‘Bu Risma, jangan bantuan berupa barang”, kata Risma.
Perpres boleh dalam bentuk uang dan barang
Atas dasar pesan Presiden Jokowi itulah, Risma yakin bahwa dari saat dirinya mulai menjabat, ia kerap memilih menyalurkan bansos dalam bentuk uang.
“Tapi itu salah satu, dan itu memang aturannya boleh di perpres tentang bantuan itu boleh dalam bentuk uang dan barang”, ucapnya.
Terungkap setelah ahli waris pemilik lahan menggali dengan alat berat
Sebelumnya, warga dikejutkan dengan penemuan berkarung-karung beras bansos presiden tertimbun di dalam tanah di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok. (Minggu, 31 Juli 2022)
Penemuan beras bansos presiden diduga untuk warga terdampak Covid-19 yang tertimbun itu terungkap setelah ahli waris pemilik lahan, Rudi Samin, menggali dengan alat berat.
Fakta-fakta terkini
Polisi mengungkap update empat fakta terbaru atas kasus JNE menimbun berkarung-karung beras bantuan sosial (bansos) pemerintah di kawasan Sukmajaya, Kota Depok.
Fakta pertama
Polisi saat ini sedang menyelidiki temuan beras bansos yang dikubur JNE di Kota Depok tersebut.
Polisi akan memanggil pihak JNE untuk meminta klarifikasi temuan timbunan beras bansos tersebut.
“Kemarin (Senin, 1 Agustus 2022) baru kita klarifikasi resmi”, ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, dikutip prfmnews.id dari laman PMJ News.
Fakta kedua
Zulpan mengungkap, sebelumnya polisi juga telah meminta konfirmasi kepada JNE terkait temuan beras bansos tersebut.
Menurutnya, dari konfirmasi di lapangan, JNE mengakui telah menimbun berkarung-karung beras bansos tersebut.
Fakta ketiga
Zulpan menyebut, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok mengaku tidak pernah bekerja sama dengan JNE untuk penyaluran beras bansos.
Hal itu diketahui usai pihak Polres Metro Depok berkoordinasi dengan Dinsos Kota Depok terkait temuan beras ditimbun tersebut.
“Hasil kordinasi, bahwa Dinsos Kota Depok tidak pernah menggunakan jasa JNE untuk pengiriman bahan sembako untuk wilayah Kota Depok. Untuk pengiriman beras yang menggunakan jasa JNE adalah Kemensos RI kerja sama dengan BULOG”, jelasnya.
Fakta ke-empat
Zulpan menambahkan, penemuan beras bansos dipendam ini awalnya ditemukan oleh warga bernama Rudi Samin saat menggali tanah di lokasi yang merupakan bekas lahan parkir mobil JNE.
Fakta ke-lima
Indonesia Bebas Masalah menyebutkan bahwa temuan ini sudah terlambat.
“Faktanya kinerja polisi selalu terlambat dan beras tidak bisa digunakan”, tuturnya.
Fakta ke-enam
Belum lagi kerugian negara yang ditimbulkan oleh penimbunan ini. Kenapa baru hari ini terkuak.
“Jelas ini sistematis dan terstruktur”, tutupnya.