Pemdes Prupuh Rubah Sampah Jadi Mesin Pencetak Uang
4 min readJustru dengan adanya Koperasi Bank Pencetak uang Prupuh ini, Pemdes Prupuh mulai menjalin kerja sama dengan desa lain untuk memperoleh pasokan pencetak uang yang memadai setiap harinya
Oleh : Imam Ahmad Bashori Al-Muhajir
Editor: Munichatus Sa’adah SPsi
Koperasi Bank Limbah Prupuh yang dikelola warga Prupuh, Kecamatan Panceng, Gresik, berawal dari keprihatinan dan semangat untuk memajukan desa.
Memulai dari beberapa meter dan beberapa unit usaha untuk awalnya, hingga bisa mulai menghasilkan produksi sejak Agustus 2021 lalu.
Ada dua keuntungan yang diperoleh warga desa tersebut dari usaha tersebut. Selain menjanjikan pendapatan jutaan rupiah dari hasil penjualan maggot atau larva lalat untuk pakan ternak, masalah sampah warga setempat juga terselesaikan.
Awal Agustus 2021
Pengelolaan sampah selalu menjadi masalah bagi warga dan Pemerintah Desa (Pemdes) Prupuh, Panceng, selama bertahun-tahun. Persoalan sampah di Prupuh baru teratasi dengan berdirinya Koperasi Bank Sampah Prupuh, awal Agustus 2021.
Kecuali Pampers
Kepala Desa (Kades) Prupuh Kecamatan Panceng, Mushollin mengatakan, seluruh sampah bisa jadi uang kecuali Pampers.
‘Semua sampah basah dan sampah kering bisa jadi uang”, tuturnya.
Awal terciptanya mesin uang
Hal itu terjadi selama bertahun-tahun. Kepedulian warga untuk tidak membuang sampah kering dan sampah basah sembarangan juga masih kurang. Ada saja warga yang seenaknya membuang sampah tersebut di pinggir jalan.
“Dari tahun ke tahun persoalan yang sering kami hadapi adalah sampah. Ada orang berangkat kerja sambil membawa sampah, lalu dibuang di pinggir jalan. Hal itu kan mengakibatkan bau dan dapat mengganggu kesehatan. Dari mengganggu kesehatan ini kita rubah menjadi mesin pencetak uang”, lanjutnya. (13/11/2021).
Kepedulian Lingkungan Meningkat
Pemenang lomba desa ini melanjutkan, sejak adanya Koperasi Bank Limbah Prupuh, kesadaran dan kepedulian warga terhadap lingkungan semakin meningkat. Sekarang, tak ada lagi yang buang sampah sembarangan.
Sampah rumah tangga sudah diambil petugas Koperasi Bank Limbah Prupuh dua kali dalam satu pekan. Mushollin mengatakan, masyarakat Prupuh sangat mendukung adanya Koperasi Bank Limbah Prupuh.
Berawal dari Ribuan menuju Milyar Per hari
Selain mengelola sampah organik, Omah Limbah Gempol juga mengelola sampah non-organik.
“Bermodal Rp.10.000 per gram, sudah bisa menjual 9000 gram dan masih tersisa kuintal yang siap dikirim”, lanjutnya untuk menghitung berapa ratus juta potensi yang siap dikirim ke berbagai desa se-Indonesia.
Bahan baku pencetak uang
Justru dengan adanya Koperasi Bank Pencetak uang Prupuh ini, Pemdes Prupuh mulai menjalin kerja sama dengan desa lain untuk memperoleh pasokan Pencetak uang yang memadai setiap harinya.
Pengelolaan sampah yang benar dinilai akan mendatangkan keuntungan berlebih bagi desa Prupuh yang dihuni 2.120 jiwa ini.
Pakan ternak hingga 1 tetes pupuk pengganti 1 kg pupuk biasa
Ketua Koperasi Bank Limbah Prupuh, unit usaha magot mengatakan, sejak awal 2021 lalu, Bank Limbah Prupuh yang dikelola beberapa warga mulai memproduksi maggot. Maggot adalah larva lalat atau belatung yang dipakai untuk pakan ternak, khususnya unggas.
Sementara minimalis produksi
Produksi Maggot Bisa Sampai 30 Kg per Hari
Produksi maggot di Prupuh dalam sehari minimal 5 kg. Ke depan, produksi maggot akan terus ditingkatkan 80 kg hingga 300 kg per hari. Maggot produksi Koperasi Bank Limbah Prupuh diharapkan tak hanya menembus pasar nasional, namun hingga pasar internasional di waktu mendatang.
“Pakan maggot [sampah organik] yang kami butuhkan itu 1 ton dalam 3-4 hari. Sementara produksi sampah organik di Desa Gempol baru 150 kg dalam 3-4 hari. Kekurangannya, kami menjalin koordinasi dengan perusahaan, rumah makan, dan desa lain”, lanjutnya.
Pengembangan – komunitas
Maman mengatakan maggot atau lalat BSF sangat berguna untuk pakan ternak, seperti ayam, itik, lele, dan lainnya. Harga maggot di pasaran senilai Rp10.000 per kilogram (maggot basah) dan Rp.55.000 (maggot kering).
“Komunitas budidaya maggot ini sudah banyak ditemukan di media sosial. Jika memang ada yang minta, tinggal komitmennya terus dirawat. Usaha maggot dengan mengelola sampah organik ini sangat menguntungkan”, kata maman.
Zero biaya
Menurut hitungan maman, modal untuk menghasilkan senilai belasan juta rupiah yang dikeluarkan untuk budidaya maggot itu akan kembali dalam waktu kurang satu tahun. Hal itu karena siklus maggot hanya 18 hari sudah bisa panen.
“Jadi, sangat menguntungkan dengan biaya pakannya hampir zero”, tutupnya.
Konten ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Jika berhasil tidak dipuji,
Jika gagal dicaci maki.
Jika hilang tak akan dicari,
Jika mati tak ada yang mengakui
Ingin Berkontribusi?
Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.
Independensi adalah Ruh Suara Desaku. Sejak berdiri pada 4 November 2002, kami menjunjung tinggi jurnalisme yang tidak berpihak pada kepentingan politik mana pun. Dalam setiap pemberitaan, redaksi Suara Desaku selalu berikhtiar mencari kebenaran meski di tempat-tempat yang tak disukai.
Karena itu, kami konsisten memilih pendekatan jurnalisme investigasi. Hanya dengan metode penyelidikan yang gigih dan sistematis, kami berharap bisa melayani publik dengan informasi yang benar mengenai skandal maupun pelanggaran terstruktur yang merugikan khalayak ramai.
Tentu kami tak akan bisa menjalani misi ini tanpa Anda. Dukungan Anda sebagai pelanggan Suara Desaku akan membuat kami lebih independen dan lebih mampu membiayai berbagai liputan investigasi mengenai berbagai topik yang relevan untuk Anda.
Kami yakin, dengan bekal informasi yang berkualitas mengenai isu-isu penting di sekitar kita, Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih baik, untuk pribadi, lingkungan maupun bisnis Anda.
Baca juga:
- Gerindra Gresik Bantu Korban Kebakaran
- Pembahasan Rencana Strategi Drainase Kabupaten Gresik
- Pantura Tenggelam: Probabilitas dan Mitigasi
- Pentingnya Jaringan Bisnis Untuk Usaha Pribadi – UMKM
- Serapan OPD Tak Maksimal, Silpa APBD Gresik Capai Rp 177 Miliar
- Rapat Virtual Nota Keuangan RAPBD Gresik
- PERUSAKAN ASSET KABUPATEN KECEROBOHAN PEMERINTAH DESA WOTAN
- Diduga Ditilap: Penyaluran Bantuan PKH di Gresik, Terungkap Ada Duit Bansos
- Potensi Untung Bisnis E-Wallet Pemodal Besar, BUMD, hingga Bumdes
- Global Firepower: Militer RI Terkuat se-ASEAN atau Salah Index ?
;