Kali Lamong Menyapa Lagi, Dua Kecamatan Ini Terdampak
2 min readLuapan Kali Lamong sudah menjadi momok tahunan bagi warga Gresik selatan. Apabila musim hujan datang, Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Menganti, Kedamean, hingga Cerme memiliki potensi besar kebanjiran
Oleh : Imam Ahmad Bashori Al-Muhajir
Editor: Moh Ardi
Dalam beberapa pekan terakhir, hujan mulai aktif mengguyur wilayah Gresik dan sekitarnya. Debit air Kali Lamong pun meningkat.
Ditambah kiriman air dari daerah hulu. Tak ayal, banjir tahunan Kali Lamong kembali menyapa. Sebagian warga di Gresik selatan pun kena dampaknya.
54 Kilometer
Banjir akibat luapan kali sepanjang 64 kilometer itu menggenangi lima desa di dua kecamatan. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, tercatat empat desa di Kecamatan Balongpanggang dan satu desa di Kecamatan Benjeng kebanjiran. Rabu (3/11/2021).
Peningkatan debit
“Akibat hujan dengan intensitas lebat di wilayah hulu Kali Lamong kemarin (2/11) menyebabkan tinggi muka air Kali Lamong, debit mengalami peningkatan signifikan”, ujar Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito.
Lundo 15 Hektar, ketinggian 20-40 cm
Satu desa terdampak di Kecamatan Benjeng adalah Desa Lundo. Luapan Kali Lamong membuat jalan lingkungan desa Lundo tergenang dengan ketinggian 20-40 sentimeter dengan panjang 300 meter. Termasuk, air juga merendam area persawahan di desa setempat seluas 15 hektare.
4 Desa di Balongpanggang
Sementara itu, empat desa di Kecamatan Balongpanggang yang tergenang adaah Desa Dapet, Banjaragung, Sekarputih, dan Wotansari. Di Desa Dapet, air menggenangi area persawahan seluas 5 hektare dengan ketinggian sekitar 10 sampai 20 sentimeter. Di Desa Banjaragung, air menggenang di jalan lingkungan setinggi 15 hingga 30 sentimeter sepanjang 200 meter. Selain itu, merendam area persawahan seluas 2 hektar.
Sekarputih 5 Hektar
Di Desa Sekarputih, jalan lingkungan sepanjang 100 meter terendam dengan ketinggian 10 sampai 15 sentimeter. Lalu, Desa Wotansari, jalan lingkungan yang tergenang sepanjang 200 meter dengan ketinggian air 20 hingga 30 sentimeter.
“Jalan poros desa di Desa Wotansari juga tergenang air sepanjang 150 meter, area persawahan 11 hektare, dan satu rumah warga”, tambah Tarso.
Lakukan koordinasi
Melihat mulai tingginya intensitas curah hujan di wilayah Gresik dan sekitarnya, jajaran BPBD Gresik juga terus melakukan koordinasi. Terutama dengan Muspika Benjeng dan Balongpanggang. Selain itu, dengan pemerintah desa terdampak bencana guna pendataan dan monitoring lebih lanjut.
“Petugas kami terus memantau ketinggian air di Kali Lamong. Debit air memang terpantau sudah meningkat, tapi di beberapa titik masih aman”, pungkasnya.
Mitigasi – siaga perahu karet
Luapan Kali Lamong sudah menjadi momok tahunan bagi warga Gresik selatan. Apabila musim hujan datang, Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Menganti, Kedamean, hingga Cerme memiliki potensi besar kebanjiran.
BPBD bersama jajaran terkait sudah melakukan mitigasi di daerah rawan bencana. Bahkan, sejumlah perahu darurat pun sudah stand by di desa-desa.
Di sisi lain, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) tengah mengerjakan proyek pembangunan parapet di sempadan Kali Lamong wilayah Kecamatan Cerme di Desa Jono dan Tambakberas. Selain itu, Pemkab Gresik juga melaksanakan normalisasi anak Kali Lamong.