5 Tahap Penghentian Siaran TV Analog dan Aplikasi Nonton TV Tanpa Internet (Offline)
14 min read
Oleh: Imam S Ahmad Al-Muhajir Moh Ardi
Pada daftar login menulis sendiri dan tayang
@ Program Comunication & Mass Serving Beurau Indonesia
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menghentikan siaran televisi analog dan melakukan penyiaran secara digital secara bertahap.
Pelaksanaan teknis penghentian Analog Switch Off (ASO) atau digitalisasi penyiaran ini diatur melalui Peraturan Menteri Kominfo Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran.
Faktor-faktor yang mendasari kebijakan ini, yakni praktik umum di dunia, masukan lembaga penyiaran, pertimbangan kesiapan industri, dan keterbatasan spektrum frekuensi radio
Keterbatasan spektrum frekuensi ini menjadi faktor penting dibalik pemberlakuan ASO secara bertahap.
“Saat ini, dilakukan penataan frekuensi antara siaran analog yang masih berjalan dengan siaran digital yang perlahan diperkenalkan, dengan tujuan agar masyarakat mulai beralih dan membiasakan diri dengan siaran digital”, tulis Kominfo dalam siaran pers di Kominfo.go.id.
Jumlah stasiun televisi di Indonesia mencapai 701 lembaga penyiaran, sehingga banyak daerah kepadatan siaran televisi analog, menambah kompleksitas proses menuju ASO.
Jadwal penghentian siaran analog
Ditegaskan, tahapan ASO dilakukan lima tahap berdasarkan wilayah, dengan batas waktu seluruhnya tak melewati 2 November 2022 pukul 24.00 WIB.
Rincian masing-masing tahapan penghentian siaran TV Analog sebagai berikut:
- Tahap I paling lambat 17 Agustus 2021
- Tahap II paling lambar 31 Desember 2021
- Tahap III paling lambat 31 Maret 2022
- Tahap IV paling lambat 17 Agustus 2022
- Tahap V paling lambat 2 November 2022
Dijelaskan bahwa penghentian siaran analog di suatu daerah harus dilakukan serentak oleh seluruh stasiun televisi di daerah tersebut.
Dengan begitu dapat memudahkan masyarakat untuk menonton siaran dari satu jenis penerimaan saja.
Cara migrasi ke siaran digital
Pengguna TV antena rumah biasa atau UHF dengan TV analog perlu memasang set top box (STB) Digital Video Broadcasting–Terrestrial second generation atau DVBT2 (STB).
STB ini menjadi alat bantu penerima siaran digital.
Bagi pengguna TV digital, televisi yang sudah memiliki penerimaan siaran digital di perangkatnya, dapat langsung menikmati siaran digital tanpa STB.
TV digital maupun STB dapat dibeli di toko elektronik atau marketplace daring.
Adapun STB dan TV digital yang telah tersertifikasi Kementerian Kominfo dapat diakses melalui laman berikut:
Informasi Perangkat Televisi Digital
Sementara itu, ketika proses ASO atau digitalisasi penyiaran selesai, tidak akan ada siaran analog yang tersedia.
Sehingga pemiliki TV analog tidak akan bisa menerima siaran digital televisi jika tidak memasang STB.
Untuk saat ini, siaran analog dan digital masih tersedia secara simulcast.
Oleh karena itu, lembaga penyiaran diminta berpartisipasi melakukan simulcast dan terus mensosialisasikan pemirsanya agar beralih ke siaran digital.
Melansir Kominfo, sistem penyiaran digital merupakan perkembangan yang sangat pesat di dunia penyiaran.
Melalui itu, akan ada peningkatan kapasitas layanan melalui efisiensi pemanfaatan spektrum frekuensi radio.
Sistem penyiaran televisi digital tak hanya mampu menyalurkan data gambar dan suara, tapi juga memiliki kemampuan multifungsi dan multimedia seperti layanan interaktif, bahkan informasi peringatan dini bencana.
Dengan siaran digital, kualitas gambar dan suara yang diterima jauh lebih baik dibandingkan siaran analog, tidak ada lagi gambar yang berbayang atau segala bentuk noise (bintik-bintik semut) pada monitor TV.
Memasang STB
Pengguna TV digital, yang sudah memiliki penerimaan siaran digital di perangkatnya dapat langsung menikmati siaran digital.
Namun, lain cerita dengan jenis TV tabung yang hanya bisa menerima siaran analog.
Untuk TV jenis ini, masyarakat perlu perlu alat dekoder yang membuat TV analog dapat menayangkan siaran TV digital, yang disebut set top box (STB) DVBT2.
Kominfo mendata warga kurang mampu yang layak mendapat subsidi STB.
Bagi yang ingin membeli, STB ada di toko elektronik atau marketplace daring.
Dari laman siarandigital.kominfo.go.id, terdapat beberapa merek STB yang sudah mendapat sertifikat perangkat dari Kominfo, meliputi:
- Nexmedia tipe NA1300/DVB-T2 MPEG4 HD
- Polytron tipe PDV 600T2
- Ichiko tipe 8000HD
- Akari tipe ADS-2230
- Akari tipe ADS-210
- Akari tipe ADS-168
- Venus tipe Brio
- Tanaka tipe T2
- Mito tipe 3255
Dari pantauan awak media ini, harga STB berkisar antara Rp 200 ribu sampai Rp 400 ribu.
Saat sudah beralih ke TV digital, masyarakat tidak perlu lagi membayar iuran, langganan, atau pulsa karena TV digital bukan berbasis streaming internet.
Beda TV analog dan TV digital
Direktur Penyiaran Kominfo Geryantika Kurnia mengatakan, baik TV analog maupun TV digital dapat diterima dengan antena terestrial.
Salah satu perbedaan, sinyal yang dipancarkan yaitu berupa sinyal analog dan sinyal digital.
“Ketika sudah diterima pada perangkat TV, maka TV digital terlihat signifikan perbedaan kualitas gambar dan suaranya lebih jernih dan tidak berbintik seperti di TV analog,” ujar dia.
Dikutip dari Lifewire, sinyal TV analog ditransmisikan mirip dengan sinyal radio.
Pada TV analog, sinyal video ditransmisikan dalam AM, sedangkan audio ditransmisikan dalam FM.
Sayangnya, sinyal tersebut dapat mengalami gangguan, tergantung pada jarak dan lokasi geografis TV yang menerima sinyal.
Selain itu, jumlah bandwidth yang ditetapkan ke saluran TV analog membatasi resolusi dan kualitas gambar secara keseluruhan.
Berbeda dari TV analog, TV digital ditransmisikan sebagai bit data infomrasi, seperti halnya data komputer pada CD atau DVD.
Sinyal digital terdiri dari 1s dan 0s yang berarti hidup atau mati.
Artinya, jika TV berjarak terlalu jauh dari pemancar atau berada di lokasi yang tidak diinginkan, siaran TV tidak dapat diakses.
Perbedaan lainnya adalah transmisi TV digital mendukung format rasio layar 16:9. Hal ini memungkinkan untuk menonton film seperti yang diinginkan pembuat film.
Perangkat TV dengan rasio aspek 16:9 dapat menampilkan gambar layar tanpa banyak ruang gambar yang diambil oleh bilah hitam di bagian atas dan bawah gambar layar.
Cara nonton tv offline
Saat ini sudah banyak sekali situs penyedia siaran lokal ataupun dunia. Kita dapat dengan mudah memilih channel sesuai dengan kesukaan masing-masing. Biasanya streaming dilakukan melalui perangkat komputer.
Banyak pengguna android yang bertanya-tanya, apakah bisa menikmati siaran televisi di android tanpa koneksi internet (offline)? Jawabannya adalah bisa. Memang jika kita melakukan streaming di android dengan koneksi internet, khawatir akan cepat habisnya kuota internet.
Untuk dapat menikmati siaran televisi di android tanpa koneksi internet, kamu tentu memerlukan perangkat Mobile TV Tunner. Mobile TV Tunner sendiri berfungsi sebagai pengganti antena yang berguna untuk menerima siaran.
Ingin tahu daftar aplikasi tersebut? Berikut 7 aplikasi nonton TV android tanpa internet (offline).
1. PadTV HD
Diurutan pertama, terdapat aplikasi canggih buatan Geniatech Inc yang bisa kamu coba untuk menikmati siaran televisi tanpa menggunakan koneksi internet. Aplikasi ini mempunyai fitur yang cukup lengkap dan bagus.
Kamu dapat dengan mudah menikmati siaran TV lokal yang bisa ditonton kapanpun dan dimanapun. Kelebihan yang ditawarkan aplikasi ini yaitu kamu bisa merekam siaran yang sedang berjalan untuk dapat disimpan di perangkat mobile.
Hal yang harus diperhatikan untuk dapat menikmati PadTV HD diantaranya yaitu, perangkat android dengan processor Dual-Core 1 GHz atau lebih tinggi, OS Android 4.1 atau lebih tinggi, PadTV dengan perangkat yang kompatible dengan TV Tuner. Perlu kamu ketahui, PadTV HD tidak dapat bekerja tanpa PadTV Tuner.
2. iDTV Mobile TV
Diurutan kedua, disusul oleh aplikasi buatan JerryChen. Aplikasi ini cukup baik dalam hal menonton TV tanpa koneksi internet. Pasalnya, kamu dapat dengan mudah menerima siaran TV lokal bernilai tinggi dengan menggunakan aplikasi iDTV Mobile. Sama seperti aplikasi siaran TV tanpa koneksi internet lainnya, aplikasi ini juga membutuhkan Mobile TV Tunner sebagai pengganti antena yang berfungsi menerima siaran.
Untuk dapat menikmati aplikasi ini, kamu sudah harus mempunyai OS android versi 4.0.3 atau lebih tinggi. Kamu juga harus memiliki processor android Dual-Core atau lebih tinggi.
3. Air DTV
Sama seperti aplikasi TV offline lainnya, Air DTV juga cukup baik dalam melakukan aktifitas siaran televisi. Terdapat banyak channel yang bisa kamu pilih dan kamu scan. Hebatnya lagi, aplikasi ini juga mendukung fitur subtitle, rekording, dukungan HD (harus Quad-Core), dan masih banyak lagi fitur canggih lainnya.
Namun, kamu tetap harus memiliki Mobile TV Tunner agar aplikasi ini dapat bekerja. Nah, tunggu apalagi? Gunakan aplikasi ini sekarang juga untuk dapat menikmati siaran televisi tanpa koneksi internet kapanpun dan dimanapun.
4. DTV Viewer
DTV Viewer memungkinkanmu untuk dapat menikmati siaran TV tanpa koneksi internet melalui kecanggihan aplikasi TV digital dengan bantuan Geniatech DTV Box.
Menariknya, disini kamu bisa menikmati siaran TV dengan dua perangkat android secara bersamaan melalui fungsi DTV player saat di jalankan. Namun hanya perangkat yang terhubung saja yang bisa mengganti saluran frekuensi DTV.
5. TDT HD TV
Dengan menggunakan TDT HD TV, kamu bisa bebas menikmati siaran TV (Free to Air) tanpa tersangkut dengan koneksi internet 3G/4G.
Aplikasi ini memiliki segudang fitur canggih yang mungkin tidak tersedia pada aplikasi tv offline umumnya. Beberapa fitur tersebut seperti menu perekeam video, penyimpanan tayangan rekaman, view EPG untuk memeriksa panduan program TV, dan masih banyak lagi.
Namun perlu kamu ketahui, untuk menjalankan aplikasi ini setidaknya androidmu sudah di bekali dengan kinerja processor Dual Core 1 GHz atau lebih tinggi untuk kinerja yang lebih optimal ketika menikmati siaran. Sedangkan untuk OSnya sudah harus 4.1 keatas.
6. WiTV
WiTV merupakan aplikasi tuner portable yang membantu para pengguna android untuk menyaksikan siaran tanpa menggunakan koneksi 3G ataupun 4G LTE. Aplikasi ini menyajikan siaran TV berkualitas tinggi yang nantinya akan bekerja dengan mengirimkan sinyal WiFi pada perangkat tuner.
7. HomeFree TV
Hingga detik ini, aplikasi bernama HomeFree TV ini telah di gunakan oleh lebih dari 500 ribu pengguna android. Dengan demikian, aplikasi ini telah di percaya oleh mereka yang ingin menikmati siaran TV tanpa koneksi internet.
Aplikasi ini di rancang khusus bagi pengguna android yang memiliki perangkat AVerMedia Tuner. Mengenai fitur-fitur yang tersedia disini, kamu nantinya bisa menikmati tayangan TV dengan dukungan MPEG-2 & H.264. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh aplikasi buatan Avermedia ini adalah tampilan user inteface yang fleksibel dan mudah di gunakan.
Perlu kamu ketahui: Untuk dapat menjalankan aplikasi di atas, kamu harus memiliki TV Tuner yang sudah mendukung OTG untuk bisa menikmati siaran TV tanpa koneksi internet.
- Beli Pad Android TV Tuner: Lazada, Harga Rp 320.000 (Termasuk Diskon 30%)
Itulah ketujuh aplikasi nonton TV android tanpa internet (offline) yang bisa kamu download secara gratis di Google Play. Nikmati siaran favoritmu kapanpun dan dimanapun kamu berada tanpa memerlukan koneksi internet.
Data per tanggal 29 Juni 2021, untuk data termutakhir silahkan klik https://sertifikasi.postel.go.id/sertifikat/publish.
Silahkan cari perangkat televisi Anda menggunakan kolom pencarian dibawah ini.
Ingin Berkontribusi?
Masuk menggunakan akun microsite anda, apabila belum terdaftar silakan klik tombol di bawah.
- Efisiensi Perencanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Melalui Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022
- 9 Aspek Keuangan Negara dalam UU Cipta Kerja Terkait Peningkatan Investasi
Attachment | Size |
---|---|
210710-Laporan Kajian Tata Kelola Alat Kesehatan Dalam Kondisi Covid-19_FINAL.pdf | 582.03 KB |
Baca juga :
- SKK Migas Memulai Eksplorasi Diwilayah Beru Lamongan
- Menko PMK RI Kunjungi Gudang Farmasi Dinkes Gresik
- Lima Pejabat Resmi Daftarkan Diri sebagai Sekda Lamongan, Ini Penjelasannya