Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, Terpesona Kain TenunTradisional Desa Wedani
3 min readDalam upaya menumbuhkan UMKM di desa, dituangkan dalam produk Legislasi bersama eksekutif untuk mengupgrade level UMKM. Lantaran Gresik punya regulasi yang memungkinkan masyarakat memulai usaha, dengan bantuan modal yang bukan pinjaman baru. Setelah berkembang dan mau melakukan ekspansi, UMKM Gresik kami fasilitasi dengan kredit lunak dengan bunga ringan
Oleh Arto
Editor Munichatus Sa’adah SPsi
Gresik – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar melakukan kunjungan kerja ke Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.Jawa Timur.
Dalam kunjungannya, Mendes PDTT Abdul Halim Islandar yang akrab dipanggil Gus Menteri, mengaku terpesona dengan kerajinan tenun yang dihasilkan desa Wedani, karena bisa menembus pasar ekspor.
Pada dialog terbatas bertema sinergi industri dan potensi lokal desa yang diprakarsai DPRD Kabupaten Gresik,
SDGs dan Kemandirian desa
Di kesempatan tersebut, Mendes PDTT Abdul Halim Islandar menyampaikan, “Sejalan dengan SDGs, selain bertujuan mewujudkan kemandirian desa, salah satunya desa Wedani ini, sudah menuju kesana”. Sabtu (26/06/2021).
Selain menekankan pada kemandirian desa, juga bertujuan menghilangkan kemiskinan akut berangkat dari desa.
Mengapa demikian, Mendes PDTT Abdul Halim Islandar mengatakan, “disamping untuk mendeteksi kemiskinan di desa lebih mudah.dengan begitu, pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran”.
Kembali pihalnya menjelaskan, keberhasilan desa Wedani menjadi desa devisa, dengan ekspor kain tenun tradisionalnya,
Ini bisa menjadi role model nasional bagi desa lain, sehingga bisa mendiversifikasi ekonomi desa.
Mendes PDTT Abdul Halim Islandar juga menyampaikan, “jadi tidak semua bikin desa wisata, terlebih, bisa lebih variatif dengan produk unggulan seperti kain tenun wedani ini”, jelasnya
UMKM Desa bisa dikembangkan dan berorientasi ekspor
Wakil Gubenur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang turut mendampingi Mendes PDTT mengatakan bahwa, “UMKM Desa bisa dikembangkan dan berorientasi ekspor”.
Saat ini Pemprov Jatim lagi gencar mencari produk unggulan, nah kebetulan, disini ketemu jodohnya yakni kain tenun wedani, imbuhnya
Sedangkan Produk UMKM padat karya seperti halnya, “kain tenun wedani ini, salah satunya bisa menjadi subtitusi produk serupa yang diproduksi dalam skala industri”.
“Selama segmentasinya jelas, dan kualitasnya bagus didukung branding, saya kira bisa menjadi produk yang bersaing”, ungkap Emil.
Produk unggulan Kabupaten Gresik sangat berlimpah
Sementara itu Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, “pihaknya sangat fokus untuk mengembangkan ekonomi mikro berbasis desa dengan UMKM”.
Selanjutnya Bupati menuturkan, bahwa, “potensi UMKM dan produk unggulan Kabupaten Gresik sangat berlimpah”..
Salah satunya produk hasil tenun tradisional desa wedani yang sudah menembus pasar ekspor.
Bandeng Rp.1 Triliun
“Selebihnya ada juga potensi dibidang perikanan bandeng, dengan nilai perputaran uang Rp.1 Trilyun lebih dalam setahun”, ulasnya
Sehingga dengan begitu akan menolong ekonomi masyarakat yang terpuruk, di tengah kondisi masa pandemi ini,
Tak hanya itu, disektor UMKM, akan dikuatkan dengan berbagai regulasi yang memudahkan
“Bersama DPRD Gresik, kami punya komitmen mempermudah proses perizinan, dengan membuka akses permodalan dan pasar”m papar Bupati Yani.
Sejalan dengan itu, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir menyambut baik, bila bertujuan mendorong peningkatan level ekonomi kecil, baik UMKM maupun IKM untuk tumbuh dan berkembang.
Seperti Desa wedani punya produk unggulan berbasis koperasi, yang sudah berhasil ekspor, maka kita tinggal mengembangkan
Untuk itu, dalam upaya menumbuhkan UMKM di desa, dituangkan dalam produk legislasi bersama eksekutif untuk mengupgrade level UMKM.
Lantaran kita punya regulasi yang memungkinkan masyarakat memulai usaha, dengan bantuan modal yang bukan pinjaman baru.
Setelah berkembang dan mau melakukan ekspansi, kami fasilitasi dengan kredit lunak dengan bunga ringan.
Hal ini, dibutuhkan sinergi dengan dunia industri, khususnya di kabupaten Gresik dan potensi lokal desa,
Sehingga dengan demikian, diharapkan industri menyerap hasil desa, baik berupa bahan baku, setengah jadi maupun yang sudah menjadi produk.
“Diharapkan, ekonomi desa terkoneksi dengan industri, sehingga dengan begitu UMKM pun bisa turut naik level menjadi skala industri”, pintanya.