January 18, 2025 Login Daftar

Suaradesaku.net

Situs Informasi Terbaru & Terakurat

Kontroversi Desa Siap dan Desa Lancip Program Nawakarsa

5 min read

Pemkab Gresik melakukan Kick Off Desa Siap dan Program Lancip (Layanan Cepat, Empatik, dan Proaktif), setelah sebelumnya meluncurkan program Bapake (Bayi Lahir Pulang Bawa Akte)

Disajikan oleh: Charif Anam
Disunting oleh Imam S Ahmad Bashori

Gresik – Pemkab Gresik di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah kembali melaunching program untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan, Rabu (24/3/2021).

Kali ini, Pemkab Gresik melakukan Kick Off Desa Siap dan Program Lancip (Layanan Cepat, Empatik, dan Proaktif), setelah sebelumnya meluncurkan program Bapake (Bayi Lahir Pulang Bawa Akte).

Program kali ini dinahkodai oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).

Program itu menyuguhkan sejumlah layanan terkait administrasi kependudukan yang bisa diselesaikan di tingkat desa, sehingga masyarakat tak perlu repot untuk datang langsung ke Kantor Dispendukcapil di Kota Gresik.

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah secara langsung me-launching program tersebut di Balai Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Sebagai pelaksana program ini, Wabup Bu Min meminta dispendukcapil bekerja maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Aminatun Habibah ingin agar program itu berjalan dengan baik, sehingga mampu memberikan dampak positif, yakni pelayanan terhadap masyarakat yang efisien alias tidak membutuhkan waktu lama.

“Hal ini seiring dengan komitmen pemerintah yang hadir di tengah masyarakat. Pemerintah hadir dalam memberikan solusi terbaik atas apa yang selama ini menjadi kebutuhan masyarakat, yakni kemudahan dalam mengurus administrasi kependudukan”, kata Aminatun.

Program ini termasuk dalam rangkaian pelaksanaan Nawa Karsa dan program 100 hari kerja masa kepemimpinan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah

Ada 6 jenis pelayanan yang diberikan, antara lain pengurusan akta kelahiran, akta kematian, kartu keluarga, surat pindah masuk, surat pindah keluar, dan perubahan status perkawinan.

Saat ini, Desa Lowayu Kecamatan Dukun dan Desa Kedamean Kecamatan Kedamean dijadikan sebagai pilot project pelaksanaan program Lancip.

“Kami jadikan Desa Lowayu dan Desa Kedamean sebagai pilot project (percontohan) pelaksanaan program ini. Dalam waktu dekat, jika memang sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan, maka seluruh desa di Kabupaten Gresik akan melaksanankan program ini”, tutur Aminatun.

Sementara Kepala Dispendukcapil Gresik, Khusaini mengatakan bahwa, “semua layanan dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) melalui aplikasi Poedak (Pelayanan Online Pendaftaran Administrasi Kependudukan) yang terkoneksi dengan database Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten”.

Lakukan sidak sebelum sampai di tujuan

Pelayanan publik sangatlah penting dan berarti bagi masyarakat, Program nawakarsa 99 hari kerja Bupati – Wakil Bupati gresik saat acara peluncuran program Desa Siap dan Desa  Lancip di desa Lowayu Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik (24/03/2021), yang dihadiri oleh  Wakil bupati Aminatun habibah.

Aminatun Habibah sebelum datang kelokasi acara tersebut menyempatkan waktunya untuk melakukan sidak. Antara lain:

  • sidak di kantor Kecamatan Dukun,
  • sidak di kantor desa mojo petung,
  • sidak di UPT Puskesmas Mentaras.

Kecewa Atas Pelayanan Kantor Kecamatan Dukun

Dalam SIDAK tersebut Aminatun Habibah kecewa atas pelayanan di kantor kecamatan dukun yang saat itu petugas bagian pelayanan cetak KTP belum hadir padahal sudah waktunya jam kerja,

Kepala UPTD Puskesmas Kurang Terbuka atas Data

Selanjutnya Aminatun Habibah datang ke UPTD Puskesmas mentaras kurang terbuka atas data menemukan adanya data yang tidak sinkron terkait jumlah kasus stunting atau kekurangan gizi anak, sebagai mana dikutip pembicaraan dr. Wiwik Susanti Kepala UPT Puskesmas Mentaras, cuma ada 7 kasus. Yakni 5 di Desa Lowayu dan 2 di Tirem. Setelah di cek lagi oleh Bu min ternyata ditemukan data yang tercatat ada 272 kasus.

Cukup dari Balai Desa

“Pelayanan cepat pembuatan Kartu Susunan Keluarga, Akte Kelahiran, Kartu Identitas Anak anak bisa bisa dilakukan didesa masing-masing tanpa harus datang ke kantor dinas kependudukan dan catatan sipil begitu yang disampaikan oleh kepala dinas kependudukan dan catatan sipil”, Lanjut Kadispendukcapil Khusaini saat  diminta jenis layanan yang tersedia di balai desa.

Perjelas status hukum anak

Sedangkan untuk status hukum anak, tutur Khusaini, juga harus jelas meskipun anak tersebut adalah hasil pernikahan tidak tercatat, yang penting ada surat pernyataan pertanggungjawaban mutlak (SPTJM) dari pemohon.

“Kami diberikan tugas hanya sebagai pencatat. Dasar kami adalah setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dihadapan hukum”, papar Khusaini.

Bapake (bayi lahir pulang bawa akte kelahiran)

Selain dari hal tersebut disdukcapil bekerjasama dengan dinkes memberikan pelayanan dengan program “BAPAKE” (bayi lahir pulang bawa akte kelahiran).

“Kami akan memberikan pelayanan yang akan dapat membuat semua warga tersenyum bahagia dengan pelayanan kami”, pungkas Kadisdukcapil Khusaini.

Saya punya Jasmas, silahkan ajukan proposal jasmas ke saya

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Gresik Jumanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “Saya mendukung perkembangan pelayanan sampai desa mempunyai alat cetak KTP”.

Jumanto mengatakan, “desa akan terkendala di biaya karena mahalnya harga alat pencetak KTP tersebut. Saudara kepala desa tenang saya wakil panjenengan semua, saya punya Jasmas, silahkan ajukan proposal jasmas ke saya”.

Senang Bisa Pelayanan Cepat dan Membantu Masyarakat

Wakil Bupati  Aminatun Habibah dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “dalam program 99 hari atau disebut nawa karsa, dirinya sangat senang sekali atas Launching program Desa Siap dan Desa Lancip yang diselenggaran diDesa Lowayu Kecamatan Dukun tersebut”.

“Karena dengan program tersebut harapan bu min pemerintah desa dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tentunya sangat membantu masyarakat. Tuturnya kemudian bu min melanjutkan pembukaan program tersebut melalui layar lebar”,

Bersyukur dan berterima kasih

Kepala Desa Lowayu iskandar dalam sambutannya menyatakan,  “menyampaikan rasa bersyukur dan ucapan terimakasih atas ditunjuknya desa lowayu sebagai pilot poject launching program SIAP LANCIP dalam program nawa karsa bupati dan wakil bupati terpilih”.

Sosialisasi Eksternal Sebelum Launching

Berbeda dengan LSM Ilham Nusantara lewat lembaganya, yang telah seminggu sebelum launching program Desa  Siap dan Desa Lancip dirinya sudah membantu disdukcapil untuk sosialisasi dan mengajak kepada desa-desa untuk bisa cetak KSK dan Akte kelahiran anak dikantor desa masing-masing tanpa harus datang ke kantor Kecamatan atau Disdukcapil.

Charif sebelum launching Desa Siap dan Desa Lancip telah mensosialisasikan, “untuk status anak hasil perkawinan tidak tercatat yang dulunya tercatat nama orang tua dalam ksk dan akte kelahiran adalah anak seorang ibu sedangkan nama bapaknya tidak bisa tercatat, namun sekarang ada kemudahan nama kedua orang tua bisa tampil dalam catatan KSK dan Akte Kelahiran, yang artinya dapat memberikan kepastian hukum terhadap status anak”.

Upaya sosialisasi tersebut dilakukan dari desa ke desa 

Charif berharap, “pelayanan didesa dapat menuai sambutan senyum bahagia warga masyarakat desa yang dalam pengurusan administrasi kependudukan tidak jauh jauh cukup didesa masing-masing”.

Dikesampingkan banyak kepala Desa

Namun sangatlah disayangkan sosialisasi yang dilakukan oleh Charif dikesampingkan banyak kepala-kepala desa dengan alasan bahwa, “belum ada instruksi dari kecamatan dan takut disalahkan, ada juga yang menolak dengan tegas sebagaimana dilakukan oleh salah satu desa dikecamatan dukun dan berakibat pengaruh desa lainnya”.

Tidak Direspon Kepala Desa

Dalam perjalanan sebelum launching, ada juga sebagian desa di kecamatan dukun yang menerima dan ada juga yang tidak respon sama sekali.

Ada juga yang menolak dengan alasan desa sudah bisa mencetak dari akun poedak milik masing -masing kepala keluarga.

Sebenarnya masyarakat desa sudah bisa cetak sendiri dengan menggunakan aplikasi poedak, akun tersebut dimiliki oleh setiap kepala keluarga dikarenakan dalam aplikasi poedak adalah satu akun satu keluarga, agar desa bisa memberikan pelayanan cetak KSK dan Akte Kelahiran sendiri di desa.

Mengajak kerjasama Desa – Dispendukcapildukcapil

Charif mengajak desa untuk mengajukan permohonan kerjasama dan menandatangani perjanjian kerjasama Desa dengan Dispendukcapildukcapil Gresik.

Atas sosialisasi yang dilakukannya, hingga berita ini ditayangkan, baru bisa diterima oleh 8 desa dikecamatan Dukun, Panceng, Ujungpangkah, Sidayu dan Bungah.

“Dalam penyelenggaraan administrasi kependudukan belum dapat diterima oleh sebagian besar desa dikabupaten gresik”, tutupnya.

3860cookie-checkKontroversi Desa Siap dan Desa Lancip Program Nawakarsa

Leave a Reply

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.