3 Menteri Melakukan Panen Padi di Gresik
2 min readKe-3 Menteri tersebut yang hadir diantaranya menteri Pertanian atau Mentan Syahrul Yasin Limpo, Meneg BUMN Erick Tohir, dan Menteri Perdagangan (Mendag) M.Luthfi didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta Wabup Gresik Aminatun Habibah
Konten ini diproduksi oleh: Arto
Disunting khusus: Imam Ahmad Bashori
Gresik – Tiga Menteri melakukan panen padi bersama di Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Jawa Timur. (Jum’at 12/3/2021)
Pada kesempatan itu, Ke-3 Menteri tersebut yang hadir diantaranya menteri Pertanian atau Mentan Syahrul Yasin Limpo, Meneg BUMN Erick Tohir, dan Menteri Perdagangan (Mendag) M.Luthfi didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta Wabup Gresik Aminatun Habibah.
Istimewa dan Langka
Dalam penjelasannya, mentan Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, kunjungan kali ini serasa istimewa dan langka. Karena selama dirinya menjabat jadi menteri, secara bersamaan 3 menteri hadir dalam satu forum yang sama.
‘Melakukan panen padi secara bersama, dan menurutnya baru ada di daerah atau kabupaten ini”, ujarnya
Selama Pandemi Tidak Boleh Berhenti
Kata Menteri kabinet Jokowi ini, menuturkan, “selama pandemi Covid-19 sektor pertanian tidak boleh berhenti”.
Pihaknya juga mendorong Kabupaten Gresik menjadi lokomotif ketahanan pangan.
Selain sektor ini menjadi tulang punggung ekonomi rakyat dan harus tetap jalan.
Namun, kata mentan tetap mengedepankan protokol kesehatan (Prokes).
Hasil Maksimal, Asalkan Tulus Ikhlas
Lebih lanjut Sahrul menjelaskan, “sektor ini bisa menghasilkan yang maksimal asal dilakukan tulus ikhlas dan tanpa ada penyelewengan, terang mentan yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan ini”.
Pasalnya Ibaratkan, “menanam jagung yang seharusnya ditanam di kebun malah ditanam di aspal. Ini tidak benar berarti ada sistemnya yang salah”.
Selesaikan Secara Adat
Sementara itu, kata mentan, “jika ada permasalahan yang menyangkut pertanian di daerah, kalau bisa diselesaikan secara adat”.
Jangan menunggu terlalu lama karena dampaknya bisa mengganggu lainnya.
Tidak semua dibiayai APBN
Saat dicecar terkait alokasi pupuk subsidi yang masih dirasa kurang oleh petani. Sahrul menyampaikan menyangkut hal ini, tidak semua dibiayai oleh APBN.
Meski alokasi awal yang diusulkan 24 juta ton tapi yang disetujui hanya 9 juta ton, kemudian yang 1 juta ton pupuk organik cair.
Peningkatan yang signifikan ?
“Dengan demikian kemampuan pemerintah kan terbatas, jadi tidak semua dibiayai, utamanya terkait alokasi pupuk bersubsidi”, pungkasnya.
Sementara Wabup Gresik Aminatun Habibah (Bu Min) menambahkan, “kondisi pertanian di kabupaten Gresik mengalami peningkatan yang signifikan”.
Menurutnya luas baku lahan sawah mencapai 37.941,4 hektare dan tegalan 23.763,2 hektare.
Sedangkan wilayah Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduksampeyan. Rata rata hasil produksi padi mencapai 6,6 ton/per hektare gabah kering panen, ulasnya
Memprioritaskan NPK Bersubsidi
Kendati demikian, dirinya berharap, “Kementrian Pertanian memprioritaskan penambahan alokasi pupuk NPK bersubsidi di Kabupaten Gresik”.
Pasalnya, sementara ini kondisi alokasi pupuk tersebut hanya mencukupi 37 persen dari kebutuhannya.